telkomsel halo

APJII kalkulasi Indonesia miliki 196,7 juta pengguna internet

11:03:29 | 10 Nov 2020
APJII kalkulasi Indonesia miliki 196,7 juta pengguna internet
JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengkalkulasi pengguna internet Indonesia 2019 -2020 (Q2), mencapai 196,7 juta pengguna dengan penetrasi 73,3% dari total populasi Indonesia sekitar 266,9 juta.

Jumlah pengguna internet tersebut meningkat signifikan dibandingkan hasil survei 2018 yang mencapai 171,1 juta pengguna internet dengan penetrasi 64,8%.

"Penetrasi pengguna internet di Indonesia naik 8,9 persen atau 25,5 juta pengguna dibandingkan dengan hasil survei tahun 2018," papar Sekjen APJII Henri Kasyfi Soemartono dalam paparan hasil survei penetrasi pengguna internet Indonesia 2019 – 2020 (Q2) kemarin.

Diungkapkannya, penetrasi internet per wilayah, Sumatera memberi kontribusi 22,1%, Jawa 56,4%, Bali dan Nusa tenggara 5,2%, Kalimantan 6,3%, Sulawesi 7%, Maluku dan Papua 3%.

"Kontribusi Pulau Jawa naik sedikit dari 55,7% menjadi 56,4%. Ini menggambarkan infrastruktur di Jawa terus berkembang, sehingga secara kontribusi nasional Pulau Jawa tetap memberikan kenaikan. Otomatis jika di Jawa berkembang, maka kontribusi di wilayah lainnya agak sedikit menurun,” papar Henry.

Perilaku Pengguna
Survei ini juga menggambarkan perilaku pengguna internet di Indonesia. Antara lain 10,2% mengaku tidak menggunakan internet lantaran tidak tahu cara menggunakannya, sehingga upaya sosialisasi perlu lebih ditingkatkan.

Selain itu, media yang digunakan untuk terhubung dengan internet juga mengalami perubahan. Sebanyak 73,2% pengguna internet mengaku tidak pernah lagi terhubung dengan internet melalui desktop. Sedangkan 95,4 persen pengguna internet menggunakan smartphone untuk terhubung dengan internet.

“Terkait berapa lama rata-rata waktu yang digunakan dalam berinternet, penggunaan internet sebagian besar menyatakan 8 jam ke atas dalam sehari,” papar Henry.

Lebih lanjut dikatakannya, sekitar 95,4% responden mengatakan mereka menggunakan ponsel pintar untuk internetan setiap hari.

Mayoritas mengaku alasan menggunakan operator seluler adalah karena membutuhkan sinyal. Lebih detailnya lagi, sebanyak 97,1% memilih menggunakan paket data dari operator untuk terhubung ke internet.

Saat ditanya mengenai operator seluler utama yang digunakan untuk berinternet melalui perangkat ponsel pintar, sebanyak 45,1% responden mengaku menggunakan Telkomsel. Kemudian disusul oleh Indosat Ooredoo yang menempati angka 19,5% dan XL Axiata sebanyak 16,9%. Disusul 3 Indonesia 10,8% dan Smartfren 4,6%.

“Saat ditanya berapa lama menggunakan operator seluler yang mereka pakai, sekitar 34% menjawab 12 bulan dan 31% satu tahun ke atas. Dan sebanyak 13,9% responden mengaku lebih suka menggunakan paket kuota mingguan untuk berinternet,” terangnya.

Sementara untuk layanan fixed broadband, hanya sekitar 14,8% mengaku berlangganan secara tetap. Sementara 85,2% mengaku tidak berlangganan.

Produk fixed broadband yang paling banyak digunakan masyarakat untuk berinternet adalah Indihome di angka 9,8% dan disusul oleh First Media sebanyak 1,2%. Lalu untuk pilihan kecepatan, hasil terbanyak adalah 10-20 Mbps dari 5,1 persen responden.

“Namun perlu dicatat, ada sekitar 7,5% responden yang mengaku menggunakan fixed broadband secara wireless, sedangkan yang kabel hanya 7,0%. Ini juga akan menjadi catatan agar penetrasi fixed broadband kabel lebih banyak ketimbang yang wireless di tahun 2021,” ungkap Henri.

Sejauh ini, mayoritas netizen yang mengisi survei mengaku mengeluarkan uang sekitar Rp75 ribu sampai Rp100 ribu agar tetap terhubung dengan internet melalui perangkat mobile, yakni sebanyak 29,4%.

Sedangkan untuk layanan fixed broadband, 7,5% responden menyatakan terbiasa mengeluarkan biaya Rp300-400 ribu per bulannya.

Perangkat
Survei yang dilakukan APJII juga menunjukkan 52% pengguna internet di Indonesia memakai ponsel Tiongkok seperti OPPO, Xiaomi, VIVO, dan Realme di tengah Samsung yang tetap menjadi merek paling banyak digunakan di Tanah Air.

Sebanyak 35,2% memakai Samsung. Selanjutnya 21,1% OPPO, 18,6% Xiaomi, 10,4% Vivo, dan 1,9% Realme. Sedangkan iPhone milik Apple hanya 3,4%.

Sekadar diketahui, survei yang diambil pada pertengahan Juni 2020 ini menggunakan 7.000 sampel yang disebar di seluruh ibukota dan provinsi Indonesia. Sementara parameter survei ini terdiri dari penetrasi internet, pengguna dan perilaku internet, dan parameter usia serta frekuensi penggunaan internet. Semua dilakukan melalui wawancara offline.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year