telkomsel halo

Twitter ungkap lanskap gaming di Indonesia

03:01:36 | 05 Aug 2020
Twitter ungkap lanskap gaming di Indonesia
JAKARTA (IndoTelko) - Industri gaming di Indonesia terus berkembang secara positif. 

Hal ini didorong dengan angka adopsi smartphone di Indonesia yang mempengaruhi kemajuan industri mobile game. 

Volume Tweet atau percakapan tentang gaming di kawasan Asia Pasifik meningkat signifikan hingga 55% dan 45% di Asia Tenggara selama setahun terakhir.  Hal ini dipercepat dengan adanya peraturan PSBB hingga lockdown. Beberapa game yang banyak dibicarakan di Asia Pasifik termasuk Animal Crossing, Fortnite, League of Legends, and PUBG.

“Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada bulan April mencapai 247 juta Tweet di kawasan Asia Pasifik. Kami dapat melihat apa arti game bagi audiens Twitter di berbagai negara dan ada karakteristik unik pada audiens setiap negara. Jika melihat kembali bagaimana gaming berkembang, itu merupakan hal yang luar biasa. Dari konsol game berukuran besar yang merupakan mesin gaming satu-satunya hingga ponsel pintar berlayar 5 inci yang berisi banyak game seru. Perkembangan industri gaming sangatlah dinamis dan Twitter tidak sabar untuk melihat bagaimana industri ini akan berkembang di masa depan,” ungkap Head of Research at Twitter, APAC & MENA Martyn U'ren.

Berdasarkan Survei Twitter mengenai motivasi gaming yang melibatkan lebih dari 11,300 sampel pada bulan April di Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, dan India; pengguna Twitter memainkan beberapa macam game untuk mengisi waktu luang. Banyak pengguna yang mencari game dengan aspek sosial sebagai cara untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga.

Survei ini juga mengungkap tingkah laku unik gamer Indonesia di Twitter. 

Berikut ini adalah 5 insight yang dapat menggambarkan perkembangan industri gaming di Indonesia berdasarkan percakapan yang ada di Twitter:

1. Game kasual masih populer di kalangan gamer Indonesia

Walaupun industri eSport sedang naik daun di Indonesia, hasil survei menunjukkan, bahwa  game kasual masih dinobatkan menjadi jenis game yang paling populer di antara para gamer Indonesia. Game kasual mendapatkan perhatian 30% gamer Indonesia yang ada di Twitter, dibandingkan dengan jenis game lain seperti: Game Sosial (25%), Petualangan/Action (24%), eSport (19%), Role Playing (14%), dan Game Fitness (6%). 

2. Bermain game sebagai hobi dan untuk mengisi waktu

Meskipun kebanyakan negara di Asia Tenggara bermain game untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga saat periode lockdown, hal ini berbeda dengan gamer Indonesia. Sebanyak 55% dari Gen-Z dan 59% generasi Milenial menyebutkan, bahwa mereka bermain game untuk mengisi waktu. Sedangkan 26% Milenial di Indonesia mengatakan bahwa gaming adalah hobi sejak dulu, di mana lebih dari setengah partisipan ingin mengisi waktu luang mereka dengan bermain game.

3. Melarikan diri dari kenyataan dengan gaming

Dengan adanya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, beberapa orang mencari aktivitas untuk keluar dari kebosanan, dan data survey menunjukkan bahwa gaming adalah satu bentuk hiburan yang tidak hanya dilakukan untuk menghabiskan waktu, namun juga untuk melarikan diri dari kenyataan. Hal penting lainnya mengenai karakteristik gamer Indonesia di Twitter adalah mereka bermain game untuk mencari bentuk keadaan normal atau normalcy dan pergi dari kenyataan yang berbeda-beda bagi orang lain. Menciptakan keluarga virtual di game The Sims atau mengembangkan pulau sendiri di game Animal Crossing sepertinya menjadi bentuk pembuatan keadaan normal di kalangan pengguna Indonesia.

4. Menghindari sosialisasi di dalam game

Bermain game daring dapat berarti terhubung dengan gamer seluruh dunia, atau bahkan dengan teman-teman, tapi tidak bagi gamer Indonesia. Audiens gaming Indonesia di Twitter juga tidak terlalu antusias untuk mengobrol bersama pemain lain dengan waktu yang lama di dalam game. Namun gamer Indonesia fokus untuk menciptakan dunia yang bahagia di dalam game bagi karakter-karakter mereka.

5. Konektivitas mungkin menjadi isu, tapi keseruan akan tetap ada

Walau tingkat penetrasi ponsel pintar tinggi di Indonesia, konektivitas tetap menjadi isu. Hal ini juga menjadi alasan utama game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia. Namun hal tersebut tidak mencegah gamer Indonesia untuk bermain game. Ada ribuan game offline seru dan menarik untuk menciptakan “dunia baru” bagi gamer untuk rehat sejenak dari kehidupan nyata; seperti misalnya: Animal Crossing, The Sims, dan Candy Crush. Sebagai tambahan; Twitter menemukan sebanyak 16.7 juta Tweets tentang Animal Crossing secara global dari 1-12 Mei 2020.

Meskipun masih banyak game yang dimainkan secara offline, gamer Indonesia di Twitter tetap semangat bermain untuk mendapatkan hiburan! Terkadang mereka membawa kearifan lokal ke dalam game dan berbagi dengan sesama gamer di Twitter.

“Kami melihat beberapa temuan menarik pada lanskap gaming Indonesia, di mana hasilnya menggarisbawahi tingkah laku unik gamer Indonesia yang selalu mencari keseruan. Sebagai tempat untuk terhubung dengan komunitas dari berbagai jenis hobi atau kesukaan, Twitter juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman, keseruan dan mencari informasi tentang game yang sedang mereka mainkan. Di Indonesia sendiri, percakapan tentang gaming di Twitter meningkat sebesar 55% year-on-year (April 2019 - May 2020). Menambah kesenangan dari game itu sendiri, gamer membawa keseruan tersebut ke Twitter sebagai salah satu cara untuk berinteraksi dengan komunitas gaming yang ada,” sebut Country Industry Head, Twitter Indonesia Dwi Adriansah.

Sebagai kesimpulan, gaming adalah hal yang sedang populer di Indonesia saat ini, dan Twitter menjadi tempat di mana gamer datang dan berbagi keseruan tentang petualangan mereka. Baik itu untuk mencari orang lain dengan minat yang sama atau bergabung dengan komunitas, percakapan gaming di Indonesia berkembang pesat. (ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year