Aplikasi Qasir dan Miqro sudah diunduh sebanyak 270 ribu kali

11:01:21 | 19 Mar 2020
Aplikasi Qasir dan Miqro sudah diunduh sebanyak 270 ribu kali
JAKARTA (IndoTelko) - Aplikasi Qasir dan Miqro sudah diunduh sebanyak 270.000 kali per bulan Februari 2020 dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 35%.

Perusahaan yang dirintis pertama kali oleh Novan Adrian dan Rachmat Anggara ini mengawali sepak terjangnya pada tahun 2015 dengan hanya tiga orang yang bekerja.

Dengan bergabungnya Michael Williem di akhir 2018, Qasir saat ini telah memiliki pengguna yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Adapun basis pengguna terbesar berada di Jabodetabek, Malang, Surabaya, Bali dan Yogyakarta.

Tercatat sejak awal tahun 2020 ini, transaksi yang terekam di dalam sistem Qasir mencapai Rp76 miliar setiap minggunya.

“Permintaan masyarakat kini datang tidak hanya atas dasar kebutuhan, tetapi juga karena dibentuk oleh pasar. Misalnya saja, metode pembayaran cashless. Potensi cashback dan kemudahan belanja tanpa uang tunai membuat pembeli tertarik untuk memiliki dompet digital dari ponsel. Dampaknya, mereka akan menyambangi merchant-merchant yang menyediakan layanan cashless. Hal semacam ini yang kerap luput dari perhitungan pemain lama, khususnya yang masih berada dalam skala mikro dan kecil,” tutur CEO Qasir Michael Williem.

Qasir memilih fokus untuk menyediakan solusi bagi persoalan paling mendasar, yakni penguatan kapasitas bisnis lewat manajemen pencatatan. Itu mengapa aplikasi POS Qasir dan Miqro dirancang untuk mewadahi semua kebutuhan pencatatan usahawan, mulai dari mencatat stok, mencatat kasbon, pembelian, penjualan, sampai ke sistem pembayaran nontunai.

Usahawan yang menjadi mitra Qasir tidak terbatas pada pengusaha toko kelontong saja, sebagaimana teknologi POS adalah teknologi yang aplikatif untuk digunakan di berbagai jenis usaha.

Salah satunya adalah pemilik MulaMula.id, co-working space & kafe di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Meskipun usaha Romi terbilang baru dan unik, hal ini tidak lantas menjadikan hambatan masuk (barrier to entry) lebih berat. Usaha Romi mengharuskan pihaknya memiliki pendataan yang baik dan terstruktur.

“Terlebih saat ini saya sudah memiliki dua cabang di kota yang berbeda, dengan karyawan yang cukup banyak. Monitoring tentu sangat penting untuk menjaga agar bisnis di kedua cabang tetap berjalan. Teknologi Qasir sangat memudahkan saya untuk mengelola berbagai kebutuhan operasional sampai finansial langsung dari smartphone saya,” kata Romi.(ak)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories