Y Combinator siap besarkan startup Indonesia

11:50:17 | 20 Okt 2018
Y Combinator siap besarkan startup Indonesia
JAKARTA (IndoTelko) – Accelerator Y Combinator tengah mencari bibit terbaik startup di Tanah Air untuk berkembang bersama.

Pada Selasa (16/10), Gustaf Alströmer perwakilan dari Y Combinator yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat datang ke Indonesia.  

Y Combinator datang untuk berbincang dengan para pelaku startup di Indonesia dalam sebuah forum diskusi yang diinisiasi oleh Xendit dan diadakan di Block71 Jakarta.

Xendit sendiri merupakan perusahaan payment gateway di Indonesia yang memudahkan segala jenis transaksi pembayaran secara digital pada berbagai bisnis dan usaha. Diluncurkan di Indonesia, Xendit merupakan salah satu perusahaan jebolan Y Combinator yang pertama kali beroperasi di negara ini.

“Bergabung ke dalam Y Combinator memberikan banyak pelajaran dan manfaat bagi kami, baik dalam mempertajam produk dan penawaran kami, mendapatkan funding serta strategi untuk berkembang secara pesat dan matang sebagai sebuah perusahaan,” kata CEO Xendit Moses Lo, kemarin.

"Bisnis berkembang pesat disini dan membutuhkan dukungan layanan solusi pembayaran digital yang aman, mudah dan efisien. Xendit menjawab kebutuhan tersebut, dengan membangun infrastruktur pembayaran sehingga dapat mendukung bisnis untuk  berkembang lebih cepat lagi. Pada akhirnya kami berharap hal tersebut juga membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Moses.

Selain Moses, juga hadir Susli Lie dari Dana Cita dan Steven Wongsoredjo dari Nusantara Technology. Ketiganya berbagi pengalaman diakselerasi oleh Y Combinator. Dana Cita yang hadir pada 2017 merupakan startup fintech lending yang mengupayakan pembiayaan untuk pendidikan.

Susli Lie yang merupakan co-founder Dana Cita menegaskan pihaknya merupakan satu-satunya startup fintech lending asal Indonesia yang lolos seleksi masuk Y Combinator. "Berkat pencapaian yang membanggakan ini, Dana Cita telah berhasil dan akan terus mewujudkan mimpi banyak pelajar dan mahasiswa di Indonesia untuk menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi," kata Susli Lie.

Y Combinator didirikan pada tahun 2005, akselerator ini telah berhasil membantu 1900 startup dari berbagai negara di dunia, dengan mengikutsertakan mereka dalam program akselerasi selama 3 bulan di Silicon Valley dimana para pendiri startup dibantu untuk mematangkan konsep usaha mereka hingga sampai proses inisiasi dan pendirian usaha.

Y Combinator antara lain telah membantu mengakselerasi startup yang kini menjadi perusahaan terkemuka dunia antara lain Dropbox, Airbnb, Optimizely, Quora Reddit, Zenefits, Twitch.tv, Weebly dan masih banyak lagi. Total valuasi gabungan dari seluruh perusahaan Y Combinator diperkirakan mencapai US$100 miliar.

Gustaf Alströmer menyakini potensi startup Indonesia dan berharap akan banyak yang mendaftar dan berkembang bersama Y Combinator.

"Pemohon yang ingin mendapatkan pendanaan dari Y Combinator, 40%-nya merupakan pemohon yang mengajukan proposal berulang-ulang. Kami bahkan menerima jika perusahaan yang Anda bangun masih dalam sebatas ide. Kami ingin melihat keunikan dari yang Anda buat yang tidak dilakukan oleh orang lain," tutup dia.(ak)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories