telkomsel halo

Juli, Grup Modalku salurkan pinjaman Rp 2 triliun di Asia Tenggara

07:31:34 | 15 Aug 2018
Juli, Grup Modalku salurkan pinjaman Rp 2 triliun di Asia Tenggara
Ki-ka: Head of Micro Business Modalku Sigit Aryo Tejo, CEO Brodo Yukka Harlanda, dan Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya.(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Grup Modalku telah mencapai total pencairan modal usaha sebesar lebih dari Rp 2 triliun ke lebih dari 7 ribu pinjaman UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di wilayah Indonesia, Singapura, dan Malaysia sejak didirikan.

Prestasi Rp 2 triliun ini dicapai pada bulan Juli 2018, hanya 6 bulan setelah Grup Modalku meraih total pencairan Rp 1 triliun bagi UMKM Asia Tenggara. Dari total pencairan di Asia Tenggara, Modalku sendiri telah menyalurkan lebih dari Rp 1,1 triliun bagi UMKM Indonesia.  

Untuk merangkul lebih banyak UMKM yang berpotensi, Modalku menyediakan berbagai solusi arus kas melalui produk Trade Finance untuk mengatasi tantangan keuangan utama yang dihadapi usaha kecil dan menengah di Indonesia, yaitu siklus kas.

Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM lokal yang berpotensi) dapat memperoleh pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.

Head of Micro Business Modalku Sigit Aryo Tejo mengatakan di Indonesia, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perekonomian Indonesia.  

“Rangkaian solusi arus kas kami diharapkan akan semakin memperluas jangkauan modal usaha bagi UMKM yang selama ini kurang terlayani oleh fasilitas pinjaman dari ekosistem keuangan yang sudah ada. Dengan berbagai solusi pembiayaan bagi UMKM, Modalku berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM di Asia Tenggara,” katanya dalam keterangan, kemarin.

Mengutip studi Deloitte dan Visa terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di ASEAN menunjukkan bahwa pasar UKM di Indonesia didominasi oleh sektor perdagangan/trade (sebesar 27% dari total UKM tanah air).
Studi yang sama menemukan bahwa arus kas macet adalah permasalahan finansial nomor satu bagi UKM Indonesia. Tantangan terberat selanjutnya adalah terkait penagihan invoice ke pelanggan, di mana 22-26% dari tagihan akan dilunasi secara terlambat.

Permasalahan arus kas inilah yang dapat diatasi dengan produk Trade Finance Modalku. Rangkaian produk ini merupakan pembiayaan modal tambahan bagi UMKM dalam menjalankan rantai bisnisnya, baik dalam proses invoice di antara UMKM dengan klien/pelanggannya atau terkait pembiayaan di antara UMKM dan supplier/penyedia barangnya.

Suatu bisnis, terutama usaha kecil, selalu membutuhkan arus kas yang lancar agar operasional usaha maksimal. Apabila pendapatan UMKM sering terlambat dilunasi oleh pelanggannya, maka perputaran kas usaha akan terkena dampak negatif.

Bagi bisnis di sektor perdagangan (trade sector) yang secara konsisten membutuhkan persediaan barang dari supplier, tagihan supplier yang harus segera dibayar bisa memacetkan arus kas apabila UMKM memerlukan kas yang ada untuk menjalankan proyek bisnis. Dua kesulitan arus kas ini merupakan tantangan UMKM yang bisa diselesaikan oleh produk-produk Trade Finance Modalku.

“Dengan adanya solusi arus kas dari produk-produk Trade Finance Modalku, saya mendapatkan akses alternatif yang lebih cepat dan praktis untuk perputaran kas bisnis saya. Metode pembayaran yang mudah juga membuat saya dapat mengembangkan bisnis secara lebih optimal, seperti dengan menambah stok barang hingga memperluas cabang toko offline dan online retail store,” kata Yukka, pemilik dari usaha Brodo.

Sejak berdiri, Modalku telah meraih Pendanaan Seri A dan Seri B terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 350 miliar.

Pendanaan Seri B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures. (wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year