telkomsel halo

Duuh, Teknologi bukanlah industri paling berkelanjutan secara digital

17:06:40 | 17 Okt 2017
Duuh, Teknologi bukanlah industri paling berkelanjutan secara digital
LOS ANGELES (IndoTelko) - Korn Ferry mengumumkan temuan-temuan dari studi mendalam dan global, yang mengungkapkan bahwa industri teknologi bukanlah industri yang paling berkelanjutan secara digital.

Sebuah studi berjudul "Korn Ferry Digital Sustainability Index," ini menjadi ukuran kemampuan bisnis untuk beradaptasi secara efektif dan secara berkesinambungan mengikuti fluktuasi di dalam ekonomi digital.

"Saat ini, menjadi dewasa secara digital saja tidak cukup: ekonomi model baru menuntut perusahaan yang dibangun dengan kemampuan mengikuti perubahan, dan senantiasa melakukan perubahan. Pemimpin harus menyadari bahwa dengan tingginya kecepatan produk, layanan dan merek baru dalam memasuki pasar, diperlukan transformasi tidak hanya sekali, namun berulang-ulang," ujar Korn Ferry Hay Group Global Digital Solutions Leader Melissa Swift dalam keteranganya, Selasa (17/10).

Sebagai bagian dari penelitian ini, peneliti menganalisis 362 perusahaan di 14 negara dan mencakup lima industri. Pemeringkatan didasarkan pada lima dimensi inti kepemimpinan dan pengorganisasian di dalam keberlangsungan digital, seperti: Ketangkasan, Konektivitas, Disiplin & Fokus, Keterbukaan & Transparansi, serta Pemberdayaan & Kesejajaran.

Indeks ini menunjukkan korelasi terhadap profitabilitas. Perusahaan berkinerja tinggi dalam Digital Sustainability Index mengalami peningkatan sebesar 5,6% dalam profit margin (EBITDA) dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki kinerja rendah.

Peringkat  
Peneliti menemukan bahwa di antara lima industri dalam penelitian ini, industri Jasa Keuangan menempati peringkat tertinggi dalam Digital Sustainability Index.

“Selama beberapa waktu, perusahaan keuangan memiliki dorongan komersial untuk mengubah budaya, proses, dan praktik -- dengan tujuan  untuk mempertahankan data pelanggan dan market share, sambil mencari nasabah baru dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia,” ungkap Presiden Korn Ferry Global Financial Service Practice Michael Franzino.

Hal yang mengherankan, industri Teknologi tidak menempati posisi teratas di dalam Digital Sustainability Index Korn Fery, namun menempati posisi ke-2.

“Sektor Teknologi tidak hanya terdiri dari perusahaan ‘unicorn’ yang pertumbuhannya pesat, dan para pengubah dunia, namun juga para raksasa teknologi dengan warisan pengetahuan berusia puluhan tahun yang membutuhkan reformasi struktural, budaya, dan proses kerja. Perusahaan yang bersifat tradisional – yang pernah menjadi pelopor industri – saat ini perlu merombak strategi dan proses kerja mereka untuk memastikan keberlangsungan di masa depan,” ujar President, Korn Ferry Global Technology PracticeWerner Penk.  

Selengkapnya, peringkat industri di dalam Index, secara berurutan adalah: Sains Kehidupan & Kesehatan (No. 3), dan Pabrikan (No.4). Perusahaan konsumen, termasuk ritel, menempati posisi terakhir di No. 5.

“Perusahaan konsumen sedang berada di persimpangan. Banyak yang di satu sisi mengejar bisnis di dunia digital, dan di sisi lainnya menjalankan toko tradisional di saat yang bersamaan,” kata Craig Rowley, Korn Ferry Senior Partner, Consumer and Retail.

“Beberapa perusahaan telah beradaptasi terhadap bisnis e-commerce dan mengurangi waktu pengiriman, namun masih banyak pula yang lebih memilih mengejar ketertinggalan daripada mengantisipasi apa yang selanjutnya diinginkan konsumen. Dalam hal ini, pemimpin perusahaan perlu melihat jauh ke depan dan bergerak secepat perubahan yang terjadi di dalam industri,” katanya.

Peringkat Negara
Berdasarkan dimensi-dimensi di dalam Indeks, peneliti menemukan bahwa Amerika Serikat berada di peringkat tertinggi dalam Keberlangsungan Digital.

Namun demikian, para ahli mengingatkan bahwa untuk tetap berada di posisi teratas, perusahaan-perusahaan di AS tidak bisa hanya berfokus pada teknologi namun juga pada sisi manusia agar dapat mempertahankan kesuksesan.

“Organisasi-organisasi di AS harus fokus meningkatkan aspek manusia dalam kegiatan bisnis mereka bila ingin terus menjadi pemimpin di bidang keberlangsungan digital dan memperoleh keuntungan jangka panjang,” kata President, North America Korn Ferry Hay Group Karin Lucas.

Inggris menduduki peringkat kedua dari 14 negara yang dianalisis dalam Keberlangsungan Digital.

“Dominasi Inggris sebagai pemimpin ekonomi digital dapat terancam oleh pemain baru global yang terus tumbuh, kecuali mereka mengambil langkah untuk berinvestasi secara startegis, membina tenaga kerja yang memiliki keahlian dan kekhususan (spesialisasi), serta membangun jaringan yang luas di dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk lebih memperluas jaringannya demi mendorong kemitraan, memperkuat perdagangan, serta berbagi ide dan inovasi,” ujar  Senior Client Partner Korn Ferry yang berbasis di London Matt Crosy.

Tiga negara yang menempati urutan paling bawah dalam daftar Korn Ferry Digital Sustainability Index adalah Meksiko (No. 12), Brasil (No.13) dan Turki (No.14).

Sedangkan negara teratas adalah Australia, Brasil, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Jepang, Meksiko, Belanda, Timur Tengah, Rusia, Turki, Inggris dan Amerika Serikat

"Sangat jelas bahwa terdapat perbedaan besar dalam hal kemampuan organisasi untuk terus beradaptasi dengan ekonomi digital pada seluruh industri dan kawasan.Tetapi bahkan bagi perusahaan-perusahaan yang memperoleh peringkat tinggi dalam penelitian ini, perbaikan terus-menerus di bidang ini sangat penting -- tidak hanya untuk kesuksesan, tapi juga untuk kelangsungan hidup," katanya.

Studi ini menggabungkan data-data milik Korn Ferry dan data publik yang tersedia untuk mengukur keberlangsungan digital. Studi ini mengukur 362 perusahaan, dalam lima industri dan 14 negara sesuai lima dimensi yang mendorong keberlangsungan digital. Setiap industri dan negara diurutkan berdasarkan skor DSI dari 1-100 - yang mencerminkan keberlangsungan digital dan kinerjanya pada setiap dimensi.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year