Startup diminta cari solusi untuk 4 sektor ini

15:30:16 | 07 Aug 2017
Startup diminta cari solusi untuk 4 sektor ini
MAKASSAR (IndoTelko) - Startup yang ikut dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital diharapkan bisa memberikan solusi berbasis teknologi untuk empat sektor yakni Edukasi, Pertanian, Layanan Jasa, dan Kesehatan.

Gerakan yang digulirkan Kementrian Komunikasi dan Informatika ini baru saja melaksanakan tahapan Bootcamp di Kota Denpasar. Bootcamp sendiri adalah tahapan kelima dari rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, yang di dalamnya terdapat sesi talks, sesi mentoring 1on1, dan sesi pitching. Tahapan ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta dalam membentuk strategi peluncuran produk.

Dalam laman resmi Kominfo dinyatakan setelah Denpasar, giliran Kota Makassar yang melaksanakan tahapan Bootcamp. Bootcamp Makassar dilaksanakan pada 5 – 6 Agustus 2017 di Aula Lantai 4 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Muslim Indonesia Makassar. Sebanyak 11 tim dengan startup-nya masing-masing berhasil lolos ke tahapan Bootcamp di Kota Makassar.  

Setelah melalui tahapan Bootcamp,para peserta diharapkan sudah dapat menghasilkan sebuah strategi bisnis yang sesuai dan berkesinambungan untuk produk yang mereka hadirkan. Selain itu, mereka juga akan mempersiapakan roadmap untuk pengembangan termasuk rencana untuk meluncurkanproduknya ke pasar.

Kota tuan rumah Gerakan Nasional 1000 Startup Digital berikut yang akan melaksanakan tahapan Bootcamp adalah Pontianak. Bootcamp Pontianak akan dilaksanakan pada minggu ketiga bulan ini, yaitu pada 19-20 Agustus 2017. Sedangkan pada tanggal 12-13 Agustus akan dilaksanakan tahap Hacksprintdi Surabaya.

Di Pontianak pada 5-6 Agustus lalu baru saja digelar Hacksprint dari rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini.

Hacksprint adalah tahap keempat dari rangkaian program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Metode Hacksprint merupakan generasi baru dari hackathon yang dikemas lebih terstruktur dan terarah dengan menggunakan metode design sprint. Pada fase ini, setiap tim yang terdiri atas 3-5 orang akan membuat purwarupa atau prototipe dari produk yang ingin mereka ciptakan.

Pada hari pertama Hacksprint, para peserta menjalani proses design sprint, yang kemudian dilanjutkan ke proses pembuatan perangkat purwarupa di hari kedua. Hal ini dilakukan guna melatih peserta untuk memaksimalkan produk yang mereka bangun dengan metode Design Sprint.

Tahapan Hacksprint ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan yang sesuai dengan fungsi atau tipe tiap anggota tim, yaitu hustler (pebisnis), hacker (pengembang), dan hipster (perancang). Harapannya setelah melalui tahapan ini, 69 peserta yang mengikuti Hacksprint Pontianak dapat memiliki pemahaman lebih jauh tentang cara membangun produk dan pentingnya design sprint sebelum membuat sebuah produk.

Setelah Jakarta, kota selanjutnya yang akan melaksanakan tahapan Hacksprint adalah Surabaya. Kota Pahlawan ini akan menyelenggarakan Hacksprint pada 12-13 Agustus 2017.(wn)

Artikel Terkait