JAKARTA (IndoTelko) - Startup pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Gadjian meluncurkan aplikasi absensi berbasis mobile yang diberi nama Hadirr.
Hadirr memungkinkan karyawan untuk mencatat kehadiran kerja mereka di berbagai lokasi yang telah disetujui oleh atasan atau admin HRD.
Jam lembur dan klaim uang jalan (reimbursement) juga dapat dikelola langsung di Hadirr. Fitur-fitur ini diharapkan akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, karyawan dengan mobilitas tinggi atau bekerja jarak jauh (remote).
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah yang pelik bagi banyak perusahaan di Indonesia yang karyawannya tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error, sehingga merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Untuk menjawab masalah itulah kami meluncurkan Hadirr,” jelas Co-founder dan CEO Gajian Afia R. Afriati dalam rilisnya,kemarin.
Hadirr saat ini telah diujicoba di beberapa perusahaan, salah satunya di sebuah perusahaan penyedia jasa dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang.
Harga yang ditawarkan oleh Gadjian, menurut Afia, terhitung reasonable bagi pelaku bisnis UMKM. Untuk paket basic, harganya mencapai Rp 12.500 per karyawan per bulan. Sedangkan untuk paket premium, harganya Rp 20.000 per karyawan per bulan.
“Jika sebuah UMKM memiliki 50 karyawan dan mereka memilih paket premium, maka biaya yang harus dikeluarkan per bulannya untuk urusan HR hanya Rp 1 juta. Angka itu lebih murah dibandingkan jika mereka harus merekrut seorang karyawan untuk urusan HR yang minimal bergaji UMR sebesar Rp 3 juta lebih,” lanjutnya.
Sukses dengan aplikai Gadjian dan demi melengkapi layanan aplikasi Gadjian, hari ini (23/5), Gadjian meluncurkan aplikasi barunya, Hadirr. Diterangkan Afia, Hadirr adalah aplikasi absensi berbasis mobile, yang saat ini dapat diunduh di Android.
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah yang pelik bagi banyak perusahaan di Indonesia, yang karyawannya tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error, sehingga merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itulah, kami meluncurkan aplikasi Hadirr guna menjawab kebutuhan itu,” katanya.
Hadirr telah diujicoba di beberapa perusahaan. Salah satunya, di sebuah perusahaan penyedia jasa dengan jumlah karyawan sektiar 10 ribu orang. “Untuk memperkenalkan dan memperluas market Gadjian maupun Hadirr, kami menggandeng Telkomsel lewat program 'Instant Office'. Dengan program tersebut, Telkomsel menawarkan paket bundling konektivitas internet sekaligus aplikasi-aplikasi inti pengelolaan bisnis, termasuk Gadjian untuk mengelola administrasi SDM dan penggajian,” tutupnya.
Melalui program ini, Telkomsel menawarkan paket bundling konektivitas Internet sekaligus aplikasi-aplikasi inti pengelolaan bisnis, termasuk Gadjian untuk mengelola administrasi SDM dan penggajian.
Aplikasi Gadjian diluncurkan sejak 23 Mei 2016 oleh PT Fatiha Sakti (FAST 8) yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam membuat software HR untuk perusahaan skala menengah ke atas sejak tahun 2011.
Saat ini, user atau UMKM yang telah menggunakan aplikasi Gadjian sudah mencapai 150 perusahaan yang berasal bergerak di industri konsultan, TI (Teknologi Informasi), dan kuliner. Adapun pertumbuhan user tiap bulannya mencapai dua digit dan pertumbuhan revenue-nya mencapai tiga digit tiap bulannya,” ujarnya.
Dalam 12 bulan sejak diluncurkan, ratusan perusahaan di berbagai provinsi di Indonesia telah mengambil manfaat dari penggunaan aplikasi Gadjian. Perusahaan pengguna Gadjian berasal dari beragam industri dengan jumlah karyawan yang beragam, mulai dari 4 hingga 100 karyawan.(wn)