24 Startup tergabung dalam IDX Incubator

11:11:33 | 24 Mar 2017
24 Startup tergabung dalam IDX Incubator
Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Sebanyak 24 perusahaan rintisan (startup) tergabung dalam program inkubasi bisnis digital IDX Incubator.

Kepala Divisi Komunikasi Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resminya menyatakan setelah dilakukan seleksi dari 65 startup yang telah mendaftar dalam program IDX Incubator, terpilihlah 24 startup.

"Meski demikian, pendaftaran IDX Incubator akan tetap dibuka untuk memberikan kesempatan para startup dari berbagai sektor industri untuk bergabung dengan IDX Incubator," katanya dalam keterangan itu (23/3).

Beberapa program yang akan diberikan di IDX Incubator berupa pelatihan (training), bimbingan (mentoring), akses pendanaan (funding access) serta penyelenggaraan acara (event) yang berkaitan dan startup. Tahapan pelatihan dari program IDX Incubator antara lain Idea Validation di mana peserta akan memvalidasi ide atau proyek yang sedang dirintis menjadi ide atau proyek yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki prospek bisnis.

Kemudian tahapan selanjutnya adalah Product Development di mana peserta mengembangkan ide atau proyek yang telah divalidasi menjadi produk yang siap diluncurkan kepada masyarakat, serta tahap Business Development di mana peserta akan diberikan pelatihan untuk membangun bisnis, mengembangkan bisnis, dan pengetahuan tentang Go Public.

Beberapa fasilitas yang disediakan IDX Incubator antara lain: ruang kerja, ruang pelatihan, ruang rapat, ruang istirahat, loker serta akses internet berkecepatan tinggi. Sebelumnya BEI juga telah melakukan seremonial Groundbreaking IDX Incubator pada 26 Januari 2017 lalu.

Pihak-pihak yang telah mendukung program IDX Incubator ini seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Link Net Tbk, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi di bidang startup, dan lainnya.

Asal tahu saja, jumlah bisnis startup di Indonesia diperkirakan oleh salah satu lembaga riset akan tumbuh hingga 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13.000 perusahaan pada 2020. Di 2016 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah startup tertinggi di Asia Tenggara, yakni sekitar 2.000 perusahaan.

Perkembangan industri digital saat ini akan sangat berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Jika target nilai e-commerce di tahun 2020 tercapai hingga USD 130 miliar, maka akan berdampak pada PDB menjadi 9%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kabarnya akan melonggarkan aturan penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering / IPO) bagi pengusaha skala kecil dan menengah.

Selama ini perusahaan skala kecil dan menengah harus memiliki aset minimal Rp 100 miliar sebelum masuk bursa. Selain itu, maksimal pendanaan yang diperolehnya hanya Rp 40 miliar.

OJK akan memperbolehkan perusahaan atau startup dengan aset Rp di bawah 50 miliar agar dapat melakukan penawaran saham perdananya. OJK akan mengeluarkan aturan tersebut paling lambat semester II tahun ini.(ak)

Artikel Terkait