GO-JEK konsolidasikan R&D, Ini reaksi Tim Developer

11:02:35 | 16 Jan 2017
GO-JEK konsolidasikan R&D, Ini reaksi Tim Developer
Tim Developer GO-JEK asal Yogyakarta(dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Konsolidasi pusat pengembangan dan engineering (Research & Development/R&D) GO-JEK ke Jakarta ternyata dipandang positif oleh para developer muda di Yogyakarta yang tergabung dalam platform on demand service itu.

“Begitu mendapat kabar akan dipindah ke Jakarta, tanpa basa-basi saya langsung menyetujuinya. Ini akan menjadi tantangan yang lebih besar agar bisa terus belajar dan berkembang. Interaksi dengan karyawan pada divisi lain di GO-JEK menjadi lebih mudah,” kata Product Engineer untuk Android Developer di Go-Life Gallant Pratama dalam keterangannya, belum lama ini.

QA, Engineer Muhammad Gembong menambahkan migrasi ke Jakarta bagi dirinya akan menjadi tantangan tetapi juga menjadikan dirinya makin kompetitif. “Selama di GO-JEK, komunikasinya lebih intens sehingga tantangannya juga makin dinamis. Saya yakin pindah ke Jakarta ini sudah tepat karena lingkungan pekerjaan bakal mendukung untuk menjadi lebih maju,” ulasnya.

Android Developer GO-JEK Muhammad Salis memastikan perpindahan ke Jakarta  tidak akan mengganggu kinerja di GO-JEK sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Justru perpindahan lokasi kerja di Jakarta dianggap sebagai berkah lantaran banyak kesempatan yang bisa diambil. Salah satunya adalah belajar lebih banyak kepada developer-developer GO-JEK yang lebih berpengalaman. Sebagai seorang developer pasti akan mempelajari hal-hal baru setiap hari. Namun dengan bekerja di Jakarta, kita bisa menyaksikan seperti apa hasil karya kita saat digunakan di lapangan,” katanya.

Sementara Mobile developer untuk Ios Thedi Antoni  mengaku sudah memasang target khusus pindah ke Jakarta. Thedi secara terbuka menyatakan ingin mempelajari pengembangan aplikasi di bagian Back-End Engineering. “Selama ini saya dipercaya untuk bagian Front-End Engineering, dan nanti kalau sudah di Jakarta ingin dapat kesempatan untuk belajar yang Back-End,” katanya.  

Asal tahu saja GO-JEK Tech Valley (GTV)  mulai berdiri di Kota Gudeg sejak September 2015. GTV merupakan bagian Technology Development PT Go-Jek Indonesia yang diperuntukkan bagi ruang belajar, kolaborasi, dan bereksperimen.

Sesuai dengan misinya, GTV juga turut mengembangkan dan mempertemukan potensi anak bangsa untuk berkolaborasi bersama dalam pengembangan teknologi informasi untuk menciptakan inovasi yang aplikatif.

Belum lama ini Bloomberg memberitakan GO-JEK akan memperkuat engineer dari India untuk memperkuat layanan salah satunya GO-PAY.

Go-Jek memang lumayan lengket dengan startup asal India. Tahun lalu GO-JEK mengakuisisi Pianta, C42 Engineering, CodeIgnition, dan LeftShift. Kabarnya tahun ini startup asal India, acquihire, akan dicaplok.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait