telkomsel halo

Setoran Dividen Dikurangi, Telkom Bisa Lebih Agresif?

13:30:05 | 20 Dec 2014
Setoran Dividen Dikurangi, Telkom Bisa Lebih Agresif?
Manajemen Telkom (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyakini bisa lebih agresif pada tahun depan jika wacana pengurangan setoran dividen benar-benar terjadi.

“Pengurangan setoran dividen itu sinyal bagi Telkom untuk disuruh bekerja lebih keras oleh pemegang saham. Itu artinya kita diminta untuk lebih ekspansif. Pokoknya kami siap, dikurangi atau ditambah setorannya,” kata Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), kemarin.

Sekadar catatan, pada tahun ini operator pelat merah itu  menebar dividen sebesar Rp 9,9 triliun atau 70% dari keuntungan senilai Rp 14,4 triliun bagi pemegang sahamnya. Angka itu  persentase pembagian dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) paling besar selama ini.

Ditambahkannya, perseroan pun optimistis bisa tumbuh diatas rata-rata industri pada tahun depan yakni sekitar 20%. Untuk itu disiapkan belanja modal sekitar Rp 20 triliun hingga Rp22 triliun dimana alokasinya 60% untuk Telkomsel

Direktur Telkom Honesti Basyir menambahkan,  perseroan akan memenuhi kebutuhan dana dari kas internal,  pinjaman baik dari utang bank, obligasi, maupun global bond. Jumlah pinjaman akan bergantung pada rasio pembayaran dividen yang dipatok oleh pemegang saham pada tahun buku 2014.

“Kita akan mencari pinjaman bank atau obligasi. Opsinya seperti itu, sekitar 50% pendanaan dari eksternal,” katanya.

Sesuai ketentuan Telkom diijinkan menerbitkan surat utang global maksimum 20% dari total kebutuhan pinjaman. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir risiko valas dan fluktuasi nilai tukar rupiah.

Namun, Honseti mengatakan, ruang pinjaman Telkom masih cukup besar bila dibandingkan dengan rasio utang terhadap pendanaan (debt to equity ratio/DER) industri telekomunikasi di Tanah Air.  DER Telkom baru mencapai 35% dibandingkan rerata industri di atas 60%.

Manajemen Diuji
Seperti diketahui, hasil RUPSLB Telkom adalah merenovasi pengurus operator itu dibawah pimpinan Alex J Sinaga.

Dalam RUPSLB ternyata suara mendukung Pria yang akrab disapa AJS itu menjadi TLK-1 (Dirut) tak bulat.Dari 100% pemegang saham yang hadir, terdapat sekitar 28,13% tidak setuju terhadap penunjukan direksi baru ini. Lalu 3,06% memilih abstain. Sedangkan, pemegang saham yang setuju yaitu 68,79%.

Arus bawah Telkom pun menunjukkan penolakan terhadap kepengurusan AJS ditandai dengan demo yang dilakukan secara rally sejak Kamis (18/12) hingga hari RUPSLB.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, tak ada program baru yang ditawarkan AJS bagi Telkom. “Saya melihat Dirut baru melanjutkan pendahulunya. Ini sebenarnya bagus karena ada keberlanjutan program,” katanya.

Diperkirakannya, pertumbuhan Telkom pada 2015 tak setinggi yang dipasang manajemen yakni berkisar di 8% sampai 10%.

Pengamat BUMN Said Didu mengatakan ada sisi positif dan negatif mengurangi setoran dividen bagi BUMN. “Di satu sisi bisa agresif, tetapi jika tidka hati-hati malah menjadi boros,” katanya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year