telkomsel halo

Protelindo Hanya Terbitkan Obligasi Rp 1 triliun

12:13:29 | 29 Jan 2014
Protelindo Hanya Terbitkan Obligasi Rp 1 triliun
Adam Gifari (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) -  PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) akhirnya menerbitkan obligasi yang semulanya direncanakan di kuartal keempat 2013 pada kuartal pertama 2014 dengan nilai emisi Rp 1 triliun.

Jumlah tersebut turun dari nilai emisi awal yang rencananya Rp 2 triliun. Lima penjamin pelaksana emisi yang dipilih PT BCA Sekuritas, PT BNI Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Kelima sekuritas itu juga  bersedia menyerap obligasi sepenuhnya jika tidak laku di pasar (full commitment).

"Kami optimistis obligasi ini akan diserap pasar walau kondisi makro tengah belum stabil. Kita sewa lima sekuritas yang punya kekuatan di pasar regional dan lokal. Kombinasi keduanya akan membuat obligasi ini bisa diserap pasar," ungkap Direktur Utama Protelindo Adam Gifari di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, obligasi setelah diserap pasar dna  dipotong biaya akan digunakan mempercepat pembayaran utang ke kreditur,PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sekitar Rp 3,175 triliun. Dari sini diharapkan ada penghematan," katanya.

Ditambahkannya, surat utang tersebut akan terbagi menjadi dua seri, seri A dan seri B. Masing-masing berjangka waktu tiga tahun dan lima tahun. Obligasi ini telah mendapatkan peringkat AA-dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Obligasi ini akan ditawarkan dengan kupon antara 10%  hingga 10,75%  untuk tenor tiga tahun dan 10,25% hingga 11% untuk tenor lima tahun. "Melakukan emisi obligasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapai pinjaman dengan tingkat bunga tetap dan transaksi ini merupakan langkah strategis untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia yang masih tumbuh dan semakin penting," katanya.

Bottom Line
Terkait dengan dominannya utang perseroan dalam mata uang asing, Adam mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi natural hedge dimana pendapatan diterima juga dalam mata uang asing.

"Memang karena banyak utang dalam dollar AS juga menjadikan bottom line induk usaha, Sarana Menara agak tertekan di kuartal III-2013. Tetapi hingga akhir tahun ini kita optimistis EBITDA margin stabil," jelasnya.

Hingga kuartal III 2013 Protelindo telah memiliki 9.379 unit tower atau tumbuh 23,7% year on year (yoy). Sedangkan total penyewa tower mencapai 17.605, naik 32,3%.

Analis Ciptadana Securities, Triwira Tjandra mengingatkan, Sarana  Menara  harus berhati-hati mengatur biaya agar tak terlalu tinggi karena ekspansi ditopang pinjaman.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, sampai kuartal III 2013, liabilitas Sarana Menara Nusantara  mencapai  11,76 triliun rupiah."Kuncinya harus mampu restrukturisasi utang berjalan dan menyeimbangkan dengan hasil pendapatan," katanya.

Sekadar diketahui, kinerja Sarana Menara Nusantara hingga triwulan ketiga 2013 walau bagus di operasional, tetapi tertekan di bottom line karena rugi kurs hingga Rp 585 miliar.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year