JAKARTA (IndoTelko) – Layanan machine-to-machine (M2M) diperkirakan akan digunakan 20,9 juta perangkat pada 2020 atau naik 28,9% dibandingkan saat ini yang sekitar 4,2 juta unit.
“Penggunaan M2M terus naik dan mejanjikan sebagai revenue streaming,” ungkap Vice President Technology and System Tekomsel Ivan C Permana, kemarin.
M2M adalah pertukaran data secara otomatis antar mesin ke mesin melalui jaringan nirkabel. Saat ini di Indonesia penggunaan M2M masih didominasi oleh industri otomotif. Tahun ini saja jumlah device yang terhubung dengan kendaraan bermotor mencapai 3,4 juta unit.
Selain otomotif ada utilities device berbasis M2M dan sudah mencapai 509 ribu unit, disusul dengan retail 157 ribu unit.
Di seluruh dunia, solusi M2M di industi otomotif saja jumlahnya mencapai US$ 600 miliar dan clinical remote mencapai US$ 350 miliar.
"Saat ini kita menawarkan solusi Telkomsel M2M 2.0 dimana perusahaan dapat menerima informasi secara real time dan terkontrol melalui satu platform plus jaringan yang memadai," katanya.
Telkomsel
menggandeng Jasper Wireless sebagai penyedia platform terbuka untuk memberikan layanan machine to machine.
M2M diperkirakan sudah berkontribusi 3% dari total pendapatan 2013 yang dikabarkan sekitar Rp 60,1 triliun. Telkomsel tak sendirian menggarap pasar M2M di Indonesia. Pesaing terdekatnya adalah
XL dan Indosat.(id)