telkomsel halo

ARPU Speedy Terus Melorot karena Speedy Instant

6:07:08 | 31 Jul 2013
ARPU Speedy Terus Melorot karena Speedy Instant
Bundling Speedy Instant-LG (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) harus membayar mahal dari strateginya menggenjot pelanggan akses internet broadband Speedy dengan produk Speedy Instant karena berujung terus melorotnya Average Revenue Per User (ARPU) dari layanan tersebut hingga semester I-2013.

Speedy Instan adalah produk Telkom yang menyasar segmen menengah bawah agar bisa menikmati akses internet truebroadband seperti pelanggan Speedy rumahan. Speedy instant mengandalkan akses melalui WiFi yang disediakan oleh Telkom.

Dikutip dari Info Memo laporan keuangan Telkom di semester I-2013 terlihat pelanggan Speedy mencapai 2,8 juta pengguna atau tumbuh 42,1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sayangnya, ARPU Speedy di kuartal kedua 2013 hanya sebesar Rp139 ribu atau turun 4,6% dibandingkan kuartal pertama 2013. Jika dihitung hingga semester pertama 2013 ARPU Speedy mencapai  Rp143 ribu turun 23,6% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Hingga kini pelanggan Speedy Instan sudah mencapai 5 juta pelanggan dan diharapkan menjadi 20 juta di akhir tahun. Produk ini  memang disasar untuk masyarakat yang doyan prabayar karena bisa isi ulang secara harian Rp 5 ribu," jelas Direktur Konsumer Telkom Sukardi Silalhi, di Jakarta, kemarin.

True Broadband
Diungkapkannya, walau saat ini penetrasi Internet di Indonesia sudah   mencapai 25% dari total populasi, namun pengguna true broadband yang menikmati minimal kecepatan 2Mbps di baru sekitar 1,1%

Kendala menikmati true broadband  lantaran biaya akses yang masih mahal. Skema pemasaran internet bulanan saat ini yang rata-rata mematok tarif minimal Rp 100-200 ribu per bulan, telah memberikan dampak psikologis akan rasa mahal.

“Kami menawarkan konsep sachet ini agar   masyarakat dapat menikmati Internet cepat dengan harga terjangkau. Ini jelas lebih murah dan bisa lebih pintar dibanding beli rokok yang harganya Rp 10 ribuan," katanya.  

Optimalkan WiFi
Implementasi dari strategi sachet yang dipilih, lanjut Sukardi, dengan mengoptimalkan penggunaan dari titik WiFi yang telah dibangun Telkom dan menawarkan paket bundling dengan vendor komputer atau ponsel.

Hingga 2015 Telkom mematok target pemasangan satu juta WiFi di seluruh wilayah Indonesia. Sampai pertengahan tahun ini total WiFi yang sudah dibangun baru mencapai 50 ribu titik. Sedangkan untuk masuk ke rumah akan dibangun 15 juta homepass hingga 2015.

Telkom telah bekerjasama dengan Intel dan terbaru dengan LG dimana dilakukan bundling  LG Optimus L3 dengan harga Rp 800.000, serta LG T375 dengan harga Rp 600.000. Kedua ponsel LG ini memiliki akses wifi.

“Kita bundling dengan vendor ponsel karena sadar mobile internet akan tetap dipilih masyarakat. Pertumbuhan mobile internet itu tahun ini sekitar 30%. Kita harapkan ada sekitar 100 ribu unit dari kedua ponsel ini terjual hingga akhir tahun nanti,” katanya.
 
Secara terpisah, Analis dari Bahana Sekuritas Harry Su mengungkapkan, layanan data semakin menunjukkan kontribusi bagi layanan Telkom di semester pertama 2013 dimana 18% dari total pendapatan  Rp 40,2 triliun dari jasa tersebut.

“Strategi menggabungkan akses broadband dengan WiFi diharapkan akan membuat kontribusi layanan data menjadi sebesar 15% bagi total omzet Telkom di 2015 nanti,” katanya.
 
Diprediksinya pada tahun ini Telkom akan meraih pendapatan sekitar Rp 82,3 triliun dengan laba bersih Rp 14,4 triliun.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year