Melihat Transformasi ala Telkomsel

10:43:33 | 16 Dec 2015
Melihat Transformasi ala Telkomsel
Herdy Harman (kedua kanan) dan Menpar Arief Yahya (kedua kiri) usai pengenalan Buku Strongest by Best People: The Telkomsel Way & Transformasi Human Capital (Dok: Ahmad Sugiarto)

JAKARTA (IndoTelko) – Di era digital, operator seluler ramai-ramai melakukan transformasi dari  Telecommunication Company (Telco) menjadi Digital Company (DiCo).

“Dalam format Telkomsel, perubahan itu berarti bertransformasi dari Telkomsel 1.O menjadi Telkomsel 2.O. Maksud dari huruf “O” di sini adalah Opportunity. Inilah kesempatan kedua Telkomsel meraih kesuksesan di industri digital setelah booming bisnis seluler beberapa waktu lalu,” ujar Direktur Human Capital Management Telkomsel Priyantono Rudito di Jakarta, kemarin malam.

Diungkapkannya, keberhasilan yang diraih selama ini, tidak terlepas dari peran perusahaan yang membangun budaya serta orang-orangnya. “Kita melakukan transformasi dengan memperkuat people dan culture. Kami percaya dengan membangun culture dan people mampu memberikan karakter khusus bagi Telkomsel,” katanya.

Human capital yang dimiliki oleh Telkomsel diklaim menjadi penggerak utama dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan Telkomsel. (Baca juga: Kinerja Telkomsel)

Telkomsel  menyiapkan anggaran untuk pengembangan sumber daya manusia  naik menjadi 200% pada tahun depan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengirim sejumlah talenta muda untuk belajar ke luar negeri, demi mendukung transformasi ke depannya.

Perjalanan transformasi sumber daya manusia ini dirangkum dalam buku “Strongest by Best People: The Telkomsel Way & Transformasi Human Capital karya Direktur Human Capital Telkom Herdy Harman. Herdy Harman sebelumnya pernah menjadi Direktur Human Capital Telkomsel.

Dalam buku ini, Telkomsel maupun Telkom sebagai induk perusahaan Telkomsel ingin menegaskan pentingnya membangun budaya serta orangnya, agar perusahaan terus tumbuh. Hanya melalui pengembangan teknologi saja, perusahaan diklaim tidak bisa bertahan secara signifikan.

“Melalui membangun budaya serta orangnya, ini akan menjadi landasan yang kuat bagi perushaan. Tidak cukup perusahaan hanya memperhatikan teknologinya, tetapi mengabaikan talenta-talenta dan budaya kerja,” terang Herdy.

Ditegaskannya, di Telkom Group berkat budaya kerja yang sangat baik,  karyawan merasa betah dan ingin tetap menjadi karyawan. “Tingkat turn over kecil sekali. Kira-kirasekitar 1% lebih. Karena kultur yang kita bangun selalu memberikan tempat yang terbaik kepada karyawan kita. Pokoknya, kalau kerja di Telkomsel itu asyik” tutup Herdy.(tp)

Baca Juga:
Quote Of The Day
Herdy Harman
Rubrik ini diasuh oleh Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Rosadi Harman.

Herdy Rosadi Harman adalah Chief Human Capital Officer (CHCO) Telkom dari 2014 hingga sekarang.

Sebelumnya, Direktur Human Capital Management PT Telkomsel 2012-2014. Merupakan peraih dua magister, MBA dari Telkom University (1993) dan Master of Law American University, Washington, AS (1998).

Salah satu bukunya yang terkenal adalah Strongest by Best People: The Telkomsel Way & Transformasi Human Capital.

Pembaca bisa bertanya seputar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di era transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.com.

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui microsite ini

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi

More Stories