telkomsel halo

CloudSpend ManageEngine perluas dukungan untuk GCP

05:27:15 | 23 Apr 2024
CloudSpend ManageEngine perluas dukungan untuk GCP
Foto : Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Sebuah divisi dari Zoho Corp. dan penyedia solusi manajemen TI perusahaan terkemuka, ManageEngine mengumumkan bahwa CloudSpend, peranti manajemen biaya cloud miliknya, telah memperluas dukungannya untuk Google Cloud Platform (GCP). Perluasan layanan pengoptimalan biayanya ke GCP, setelah sebelumnya sudah mencakup AWS dan Microsoft Azure, membuat CloudSpend kini mencakup tiga platform komputasi cloud publik dengan pangsa pasar terbesar di dunia, yang memungkinkan perusahaan dengan pengaturan multi-cloud untuk menghemat biaya operasional mereka.

Selain itu, kemampuan CloudSpend kini telah ditambah yaitu dapat mendeteksi anomali, yang membantu memantau dan mengelola titik buta biaya di berbagai penyedia layanan cloud. Perusahaan akan memamerkan fitur GCP CloudSpend di Google Next 2024 pada tanggal 9 April di stan nomor #1660.

Banyak perusahaan tertarik untuk menggunakan lebih dari satu platform cloud untuk mendiversifikasi operasi bisnis mereka, membagi beban kerja, memastikan penghematan biaya dan pada akhirnya menikmati kesuksesan. Konsekuensinya, investasi pada adopsi cloud publik diperkirakan akan mencapai USD679 miliar pada tahun 2024, yang memerlukan platform observasi dan pengoptimalan biaya cloud yang efisien untuk menjaga pembiayaan cloud.

Dikatakan Direktur Manajemen Produk ManageEngine, Srinivasa Raghavan, ManageEngine memperkirakan, perusahaan yang beroperasi di lingkungan multi-cloud sering kurang memanfaatkan sumber daya cloud yang dimiliki, antara lain terlihat dari tingkat penggunaan tertingginya hanya 55 persen.

“Kami percaya bahwa CloudSpend akan membantu perusahaan mengatasi tantangan tersebut dan maju dalam pengelolaan cloud yang lebih matang dengan menawarkan visibilitas untuk terus memantau investasi mereka. Platform intelijen biaya multi-cloud ini mengikuti praktik terbaik FinOps dan dilengkapi dengan fitur estimasi cerdas yang membantu mengurangi pengeluaran operasional dalam pengaturan multi-cloud,” jelasnya.

Deteksi anomali biaya, yang merupakan tambahan terbaru pada fitur CloudSpend yang sangat beragam itu, bertindak berdasarkan anomali terkait biaya apa pun di tingkat perusahaan. Peranti ini akan mengidentifikasi kenaikan biaya yang tidak terduga atau penggunaan sumber daya yang menyimpang secara signifikan dari biasanya. Hal ini juga memberikan wawasan mengenai penetapan harga yang tidak jelas, dimana biaya mungkin tersembunyi dan berpotensi lebih tinggi dari perkiraan.

Berikut fitur utama lainnya dari CloudSpend ManageEngine :

1. Unit Bisnis dan penagihan balik

Untuk akuntabilitas yang lebih besar di seluruh departemen, Unit Bisnis CloudSpend memungkinkan perusahaan melakukan penagihan balik dan menerapkan akuntabilitas dalam perusahaan.

2. Penganggaran dan perkiraan

Menyusun anggaran dalam berbagai mata uang melalui kebijakan anggaran sekaligus mengatur peringatan anggaran. Pahami bagaimana perjalanan biaya terbentuk dengan model perkiraan berbasis penggunaan dan berbasis AI.

3. Penjelajah Sumber Daya

Telusuri biaya di tingkat sumber daya untuk visibilitas biaya yang mendalam dengan penandaan cerdas, dan dapatkan wawasan tentang sumber daya yang dipisahkan.

Model penetapan harga CloudSpend menyesuaikan semua skala bisnis, menawarkan pelacakan gratis biaya pembelanjaan hingga USD3.000 per bulan di GCP, AWS, dan Azure cloud. Versi berbayar mulai dari 1 persen dari pembelanjaan bulanan di atas USD3.000 dan tersedia untuk diunduh di iOS dan Android. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year