telkomsel halo

Cara hadapi bitcoin ketika sideways

06:28:11 | 16 Aug 2023
Cara hadapi bitcoin ketika sideways
JAKARTA (IndoTelko) - Pergerakan Bitcoin sejak 24 Juli 2023 hingga Selasa 15 Agustus 2023 masih cenderung sideways.

Pasangan BTC/USD bergerak kisaran US$28.900 hingga US$29.800. Menurut data dari The Block, volatilitas Bitcoin telah mencapai level terendah dalam sejarahnya. Volatilitas harga Bitcoin dalam periode 30 hari terakhir saat ini berada pada angka 15,5% dimana anjlok dibawah level terendahnya pada Desember 2018 yang berada di angka 18,97%.

Pada Selasa (15/8) pagi pukul 09.00 WIB, BTC bergerak di harga US$29.443 , menguat 0,39 % dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar BTC berada di atas US$571 miliar. Adapun, total kapitalisasi pasar kripto juga naik sebesar 1,90% dalam 24 jam terakhir, berada di ada level US$1,151 triliun.

“Karena pergerakan Bitcoin sideways menyebabkan aliran transaksi mengarah ke altcoin, terbukti sebagian besar altcoin mengalami penguatan dalam tujuh hari terakhir seperti Apecoin (APE) naik 14,11% bertengger di US$2,06, Sushiswap (SUSHI) naik 9,86% menjadi US$0,78 hingga Solana yang naik sebesar 8,52% mencapai harga US$25,02 ” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Sejauh ini, Bitcoin mampu kokoh bertahan diatas level support $28.500 meski harus melalui berbagai sentimen negatif seperti pada pekan lalu data inflasi Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan baik dari sisi konsumen maupun produsen. Sideways terjadi karena permintaan dan penawaran sama-sama kuat, harga aset jadi cenderung stabil sehingga tren pergerakan harga saham pun horizontal

“Ketika pergerakan Bitcoin Sideways ini bisa menjadi waktu yang baik untuk mengumpulkan Bitcoin dengan harga lebih rendah. Investor bisa secara bertahap membeli Bitcoin pada harga-harga yang lebih rendah dan menyimpannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang,” kata Panji.

Selain itu, trader dan investor kripto dapat memanfaatkan pergerakan harga sideways untuk mengambil keuntungan. Trader dapat membeli saat harga memasuki level support dan menjual di harga resistance untuk menjual kembali Bitcoin yang diperoleh. Aktifkan fitur Stop-Loss yang ditempatkan di bawah level support untuk meminimalkan kerugian yang terjadi saat trading.

Panji menjelaskan, trader harus mencermati jika harga turun di bawah level support maka ada kemungkinan harga akan turun menjadi lebih rendah lagi. Sebaliknya, jika harga melewati level resistance dan diikuti dengan kenaikan puncak harga yang lebih tinggi, sideways akan berakhir dan masuk ke bull market.

Adapun beberapa data yang akan mempengaruhi harga Bitcoin, antara lain, pada Kamis (17/8) The Fed atau FOMC meeting minutes akan menjadi perhatian pelaku pasar dan investor pekan ini, untuk mencari petunjuk bagaimana arah kebijakan selanjutnya.

Indeks harga konsumen (IHK) pada Juli 2023 secara tahunan masih naik 3,2% yoy, sedangkan CPI Inti tumbuh 4,7% yoy. Adapun, Indeks Harga Konsumen (IHP) atau ukuran inflasi bagi produsen pada Juli 2023 meningkat 0,8% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,2% yoy dan dari ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 0,7% yoy. Sementara, inflasi produsen inti berada di 2,4% yoy, stagnan dibandingkan bulan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,3%.

“Kedua data inflasi tersebut berpotensi mendorong sikap bank sentral AS untuk kembali hawkish. Sikap ketat the Fed berkaitan dengan kenaikan suku bunga akan berdampak menguatkan nilai tukar dolar AS. Alhasil, mata uang dan instrumen investasi lain bisa terkoreksi termasuk aset kripto,” kata Panji.

Panji menjelaskan, harga aset kripto cenderung bergerak melawan mata uang fiat. Ketika data mengarah pada potensi kenaikan mata uang dolar AS maka harga aset kripto masih cenderung sulit untuk bergerak naik. Meski demikian, Bank Sentral AS akan berhati-hati dalam menaikkan suku bunga AS karena sudah relatif tinggi.

Dari sisi industri kripto sendiri, beberapa sentimen positif datang dari perkembangan produk altcoin. Selain ETF Bitcoin, beberapa manajer investasi juga mengajukan ETF Ethereum (ETH). Saat ini terdapat tujuh perusahaan manajer investasi seperti Volatility Shares, Bitwise, Direxion, Grayscale, Proshares, Roundhill, dan VanEck.

Selain itu, Aptos Labs (APT), sebuah proyek blockchain layer-1 Proof-of-Stake (PoS), menjalin kemitraan dengan Microsoft untuk mengeksplorasi solusi inovatif terkait tokenisasi aset, pembayaran digital, dan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Sementara, pergerakan bullish XRP tertahan pasca Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengajukan banding terhadap putusan hakim yang menyatakan bahwa XRP bukanlah sekuritas pada Rabu (9/8). Dalam dokumen pengajuan banding, SEC meminta Ripple untuk memberikan tanggapan pada 16 Agustus 2023, diikuti dengan pengajuan ringkasan pembukaan mengenai banding pada 18 Agustus. Ripple memiliki dua minggu untuk merespons, sementara SEC akan diberi waktu satu minggu lebih lanjut untuk membalas jika hakim menyetujui pengajuan tersebut.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year