telkomsel halo

Warganet keluhkan metode pembelian tiket KA bandara

18:57:18 | 27 Dec 2017
Warganet keluhkan metode pembelian tiket KA bandara
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) kala mendampingi penumpang mengakses layanan KA Bandara (ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Kereta Api (KA) bandara Soekarno-Hatta yang mulai dilakukan uji coba berbayar mulai tanggal 26 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 menuai keluhan dari warganet yang telah menjajalnya.

Keluhan dari warganet umumnya tentang sistem ticketing dari KA Bandara. Bagi masyarakat yang ingin mencoba KA Bandara, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tiket kereta tersebut. Pembelian tiket dapat dilakukan melalui aplikasi mobile dan vending machine.

Untuk pembelian tiket lewat vending machine, penumpang bisa membeli di stasiun-stasiun pemberangkatan KA Bandara. Namun, untuk sementara pembelian tiket pemberangkatan KA Bandara hanya bisa di Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Batu Ceper, dan Bandara Soekarno-Hatta. Sebab, stasiun lain, seperti Stasiun Manggarai, masih dalam proses pembangunan.

Jika ingin menggunakan aplikasi di telepon seluler atau mobile maka penumpang harus mengunduh aplikasi Railink. Setelah mengunduhnya, penumpang wajib registrasi dengan mengisi data yang diperlukan.

Setelah registrasi selesai, penumpang bisa memilih tanggal pemberangkatan KA Bandara pada menu pertama laman aplikasi. Setelah menentukan waktu pemberangkatan, penumpang memilih jam pemberangkatan yang tersedia sehingga bisa disesuaikan dengan pemberangkatan pesawat.

Dengan melakukan pembelian melalui aplikasi maka penumpang bisa mendapatkan tiket elektronik untuk menggunakan KA Bandara. Penumpang juga membayar tiket tersebut dengan sistem transfer.

Warganet dalam pantauan IndoTelko umumnya mengeluhkan tidak praktis dan lambannya sistem pembelian dari tiket KA Bandara ini. Ada yang mengeluhkan mesin untuk pembelian tiket tidak maksimal bekerja, ada juga yang mempertanyakan permintaan data yang lumayan komplit hanya untuk membeli tiket melalui aplikasi. Salah satu yang dipermasalahkan adalah harus memasukkan email pribadi untuk konfirmasi.

"Jika sistem tiketing tidak disederhanakan, orang akan segan naik. Udah tiketnya mahal seandainya berpergian lebih dari dua orang, lelet layanannya," keluh seorang warganet melalui media sosial.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kala dikonfirmasi tentang keluhan dari pengguna di hari pertama uji coba mengakui telah berkoordinasi dengan Railink. "Saya sudah koordinasi, semoga dalam dua hari kedepan isu-isu soal metode pembelian tiket itu beres," katanya melalui pesan singkat, (26/12) malam.

Asal tahu saja, pada awal operasional KA Bandara akan melayani 42 perjalanan mulai pukul 03.40 WIB sampai 21.40 untuk rute Stasiun Sudirman Baru-Bandara Soekarno-Hatta. Sementara rute Bandara-Soetta mulai pukul 06.10 WIB sampai 23.10 WIB.

Untuk tahap awal operasional, Railink melayani naik turun penumpang di tiga stasiun yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Soekarno-Hatta. Jika pembangunan stasiun sudah selesai maka rute KA Bandara bisa mulai dari Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soekarno-Hatta

Proyek pembangunan KA Bandara soekarno- hatta ini melibatkan 3 pihak yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero),PT Angkasa Pura II (Persero), dan PT Railink.

PT KAI membangun prasarana untuk menunjang pengoperasian KA BSH meliputi track baru sepanjang 12.1 KM dari Batuceper sampai bandara lengkap dengan jaringan LAA-persinyalan dan telekomunikasi KA, stasiun (Sudirmanbaru, Duri, Batuceper), gardu induk LAA, dan dipo pemeliharaan KRL Railink

PT AP II membangun stasiun di Bandara dan konektivitas ke APMS Skytrain untuk menghubungkan stasiun bandara menuju seluruh terminal keberangkatan penerbangan.

PT Railink yang bertindak sebagai operator KA Bandara melakukan pengadaan sarana,interior stasiun, SDM dan pendukungnya.

Investasi sarana dilakukan oleh PT Railink dengan membeli electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier  Transportation Swedia dan PT INKA sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset) dengan kapasitas 272 penumpang pada setiap trainset.

Pada tahap awal uji coba operasional tanggal 26 Desember 2017 s.d. 1 Januari 2018 diberlakukan tarif promosi Rp. 30.000. Sedangkan mulai tanggal 2 Januari 2018 rencananya akan diterapkan tarif Rp.70.000.(dn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year