telkomsel halo

Dianggap kooperatif, Kominfo batal blokir WhatsApp

08:34:08 | 09 Nov 2017
Dianggap kooperatif, Kominfo batal blokir WhatsApp
Semuel A. Pangerapan (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai aplikasi perpesanan WhatsApp kooperatif dalam menangani konten pornografi dengan format GIF sehingga membatalkan niatnya untuk memblokir platform itu.

“Batas waktu 2x24 jam sudah dipenuhi oleh WhatsApp, dengan demikian batasan waktu itu sudah tidak berlaku lagi dan ke depannya kami akan memantau untuk platform-platform lainnya” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan, dalam Konferensi Pers Penanganan Fitur GIF Mengandung Pornografi dari penyedia aplikasi percakapan WhastApp di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (8/11).

Pria yang akrab disapa Semmy itu mengaku selama dua hari terakhir pihaknya berkomunikasi intensif dengan pihak WhatsApp.

“Dalam dua hari ini kita marathon berkomunikasi sangat intensif sekali dan respons dari Tenor dan Giphy juga sangat membantu. Kita disambungkan oleh WhatsApp jadi bisa terjadi komunikasi yang lancar. Untuk aplikasi tenor yang tersambungkan dengan aplikasi WhatsApp, kalau kita mencari kata kunci-kata kunci yang mengarah kepada konten-konten yang dilarang oleh perundang-undangan kita, itu sudah tidak bisa lagi diakses,” katanya.

Ditegaskannya, usaha yang dilakukan ke depannya kita tidak hanya berhenti pada saat ini. “Kita juga akan mencari dan berbicara dengan semua penyedia platform untuk membersihkan halamannya dari konten-konten yang bertentangan di perundangan-undangan kita,” tegasnya.

Diharapkannya, peran aktif masyarakat untuk menflag konten-konten yang memang inappropriate di semua platform, bukan hanya di whatsapp tapi di twitter, di facebook, sambil melaporkan ke aduan konten. “Nanti kita bisa tindaklanjuti laporan-laporan dari masyarakat,” harapnya.

Semmy menerangkan metode yang efektif digunakan saat ini adalah mencari dan melaporkan. “Kita bukan modelnya mensensor yang kita awasi. Mereka yang mempunyai konten-konten itu di platformnya harus tunduk dengan peraturan kita kalau mereka mau tetap beroperasi di Indonesia. Kalau tidak, ya kita blok. Mereka bertamu kok. Kita sebagai tuan rumah terbuka tapi monggo ikutin aturan kita,” tegasnya.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year