telkomsel halo

Tiga operator bertarung di tender 2,1 GHz

08:43:17 | 25 Okt 2017
Tiga operator bertarung di tender 2,1 GHz
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan tiga operator telah memasukkan dokumen untuk ikut dalam tender tambahan frekuensi 2,1 GHz.

“Ada tiga operator yang mengirimkan dokumen yaitu Indosat, Tri Indonesia, dan Axiata,” ungkap PLT Kepala Humas Kominfo Noor Izza kepada IndoTelko, Rabu (25/10).

Dikatakannya, tahapan selanjutnya adalah mulai 25 hingga 27 Oktober panitia lelang melakukan verifikasi atas dokumen peserta dan 29 Oktober akan dimulai lelang harga untuk dua blok di 2,1 Ghz. (Baca: Lelang 2,1 Ghz)

Rencananya di Pita frekuensi radio 2.1 GHz akan dilepas dua blok pita frekuensi radio, masing-masing dengan lebar pita frekuensi radio 5 MHz moda FDD yang berada pada rentang 1970–1975 MHz berpasangan dengan 2160-2165 MHz (Blok 11), dan rentang 1975-1980 MHz berpasangan dengan 2165–2170 MHz (Blok 12).  

Harga dasar penawaran untuk frekuensi 2,1 GHz adalah Rp 296,742 miliar dengan jaminan keikutsertaan (bid bond) 40% dari harga penawaran yakni Rp 118,696 miliar.

Secara terpisah, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyatakan tak ikut dalam lelang 2,1 GHz karena ingin memberikan peluang lebih besar bagi tiga pemain lainnya untuk berkompetisi. “Kita ingin menjadi teman yang baik bagi semua,”selorohnya.  

Sebelumnya, dalam kajian Deutsche Bank Markets Research yang dikeluarkan 16 Oktober 2017 memprediksi empat operator seluler akan bertarung memperebutkan tambahan satu blok (5 MHz) frekuensi 2,1 GHz. Empat operator itu adalah Indosat, XL Axiata, Tri Indonesia, dan Smartfren. (Baca: Harga Frekuensi)

Indosat dan Tri Indonesia diperkirakan akan bertarung habis-habisan agar bisa mendapatkan tambahan frekuensi. 

Operator yang menguasai frekuensi 2,1 GHz saat ini adalah Tri Indonesia (10 Mhz), Telkomsel (15 MHz), Indosat (10 Mhz), dan XL (15 Mhz).(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year