telkomsel halo

Uji Coba Project Loon, Ini Suara Indosat dan XL

09:14:59 | 29 Okt 2015
Uji Coba Project Loon, Ini Suara Indosat dan XL
Dirut operator Indonesia dan Pejabat Google usai MoU Technical Test Project Loon (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – Tiga operator besar di Indonesia telah menandatangani kesepakatan dengan Google untuk melakukan uji coba teknis (Technical Test) terhadap Project Loon.

Tiga operator yang akan terlibat adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Ketiganya adalah penguasa sekitar 85% pangsa pasar seluler di Tanah Air. Project Loon sendiri adalah inovasi penyediaan akses internet dengan mengandalkan penempatan balon-balon di udara yang diibaratkan seperti Base Transceiver Station (BTS).

Telkomsel telah menegaskan kerjasama itu baru sebatas Technical Test dan belum ada kesepakatan bisnis. Bagaimana dengan Indosat dan XL Axiata?

“Kerja sama strategis ini bertujuan untuk mendukung Indonesia Broadband Plan 2014-2019. Indosat sebagai salah satu operator telekomunikasi dan digital terkemuka, dengan senang hati mendukung program Pemerintah melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi global seperti Google,” kata   President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/10).

Menurut Alex, Project Loon dirancang sebagai kelanjutan dari penyediaan jaringan digital perusahaan telekomunikasi sekaligus mengisi kesenjangan jaringan melalui balon internet di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau.

Segendang sepenarian, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyambut baik inisiatif kerjasama dengan Google.  

“Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.  XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini,” katanya.

Project Loon merupakan program yang digagas oleh Google Inc. di mana teknologi yang diusung bertujuan untuk menyebarkan koneksi internet di daerah-daerah terpencil yang tak terjangkau oleh koneksi internet kabel maupun sinyal dari operator selular.

Project Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut yang befungsi layaknya menara pemancar. XL akan melakukan integrasikan dengan Project Loon melalui 4G LTE di frekuensi 900 Mhz.

Dian menambahkan bahwa teknologi pada Project Loon merupakan alternatif yang sangat efisien secara ekonomi dan operasional, mengingat kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan jumlah penduduk yang sangat besar namun tidak merata. Layanan ini dapat menjadi solusi dalam pemerataan koneksi internet ke wilayah terpencil di seluruh Nusantara.

Masa percobaan Project Loon direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2016, dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2 - 3 tahun selanjutnya. (Baca juga: Indonesia dan Project Loon)

“XL akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan ini akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa di mana banyak area masih belum terlayani internet secara maksimal oleh semua operator,” katanya.

Sekadar diketahui, kala Project Loon akan masuk Indonesia, sempat menuai kontroversi karena dikhawatirkan akan membuat operator lokal makin berdarah keuangannya dalam menghadapi pemain Over The Top (OTT) seperti Google yang datang dengan disruptive technology. (Baca juga: Project Loon dan Kontroversi)

Entah kenapa sekarang operator malah menghadirkan karpet merah bagi Google.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year