Ini tren belanja dan layanan pesan antar lewat "25 Hits of 2025" versi Grab

06:41:00 | 26 Dec 2025
Ini tren belanja dan layanan pesan antar lewat &quot25 Hits of 2025" versi Grab
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Grab sebagai superapp terkemuka di Asia Tenggara, menutup tahun 2025 dengan merilis “25 Hits of 2025”, sebuah laporan yang merangkum tren dan wawasan tentang perilaku konsumen dalam layanan pesan-antar sepanjang tahun di Indonesia. Laporan ini menggambarkan tentang kebiasaan makan, belanja, dan gaya hidup masyarakat yang berkembang, seiring dengan semakin luasnya akses layanan Grab hingga ke berbagai kota di Indonesia. Hal ini mendorong inovasi dan pemerataan akses kuliner digital melalui bisnis layanan pesan-antar (delivery business) Grab.

Pertumbuhan layanan GrabFood tidak hanya terjadi di kota-kota besar sepanjang tahun 2025, tetapi juga semakin kuat di berbagai daerah. Salah satunya, Jayapura mencatat pertumbuhan pengguna GrabFood tertinggi hingga 53%, disusul Mamuju (32%), Palangkaraya (26%), dan Yogyakarta (26%).

Sementara itu, kota-kota lain seperti Pangkal Pinang, Pematang Siantar, Prabumulih, dan Aceh juga mencatat pertumbuhan di atas 15%. Tren ini mencerminkan semakin luasnya akses layanan pesan antar serta peran Grab dalam mendorong pemerataan ekonomi digital di berbagai wilayah Indonesia.

Dari jutaan transaksi yang terjadi, dianalisa dan diolah dari data internal Grab dari periode Januari hingga Oktober 2025, laporan “25 Hits of 2025” menangkap perubahan selera dan kebiasaan konsumen yang semakin dinamis.

Di GrabFood, udang keju menjadi menu paling banyak dipesan sepanjang tahun, diikuti mi Jawa, ayam geprek, ayam goreng, dan nasi goreng, yang menunjukkan adanya preferensi terhadap comfort food yang akrab dalam keseharian dan mudah dijangkau konsumen melalui layanan pesan-antar. Sementara untuk kategori minuman, kopi susu menempati posisi teratas, disusul es teh, jus jeruk, americano, dan coffee latte, mencerminkan pemesanan yang didominasi tren minuman berbasis kopi dan minuman segar.

Sedangkan di GrabMart, produk kesehatan & perawatan diri menjadi kategori paling laris sepanjang 2025, mencerminkan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap self-care. Minat terhadap produk bundling hemat juga semakin kuat, dengan kebab crispy chicken + iced Thai tea large sebagai bundling terlaris tahun ini.
Sementara, dari sisi perilaku belanja, solo shopper (pembeli individu) tercatat sebagai segmen paling aktif dalam penggunaan layanan pesan-antar di GrabMart, dengan pertumbuhan GMV bulanan 4,65%, lebih tinggi dibandingkan rumah tangga (4%). Temuan ini menunjukkan kebutuhan akan solusi belanja yang cepat, praktis, fleksibel, dan efisien.

Tidak hanya aktif melakukan pemesanan makanan, tren berbagi juga semakin terlihat di ekosistem Grab. Pada Fitur Traktir Driver, pengguna semakin aktif mengirimkan atau memesankan makanan ekstra untuk Mitra Pengemudi sebagai bentuk apresiasi. Nasi ayam bakar menjadi menu yang paling sering dipilih, diikuti nasi + soto dan nasi rendang, mencerminkan preferensi pada makanan praktis dan mengenyangkan.

Country Marketing & Communications Head Grab Indonesia, Melinda Savitri mengatakan, peran layanan pesan-antar di Grab pada tahun ini semakin dipertegas dengan perluasan akses layanan dan pembaruan fitur Grab yang semakin beragam dan relevan. “Hal ini dapat terlihat dengan adanya pertumbuhan transaksi, kebiasaan baru masyarakat dalam menikmati makanan, serta dampak langsung yang dirasakan UMKM kuliner di berbagai daerah,” ujarnya.

Per akhir tahun 2025, layanan Grab telah hadir dan tersedia di lebih dari 300 kota dan kabupaten, membuka peluang pendapatan baru dan pemerataan akses pasar bagi pelaku usaha. Tren peningkatan konsumsi tidak hanya menunjukkan preferensi konsumen yang berubah, tetapi juga membuka peluang bagi jutaan UMKM untuk tumbuh dan berinovasi.

Selain perluasan akses pasar lewat akses digital terintegrasi ke jutaan penduduk di Indonesia, kami juga mencatat semakin banyak merchant yang mengadopsi praktik berkelanjutan. Sepanjang 2025, sebanyak 38.000 merchant kini tergabung dalam Grab Green Programme,sejalan dengan meningkatnya minat konsumen terhadap produk dan kemasan ramah lingkungan, menandakan komitmen bersama dalam mendorong perubahan positif.

Kebiasaan makan konsumen juga semakin mindful dan peka terhadap bumi yang lebih baik. Sebanyak 77% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk go green, 50% konsumen memilih memakai kemasan makanan yang berkelanjutan, dan 46% konsumen menggunakan alat makan yang bisa dipakai ulang.

Perubahan perilaku konsumsi ini juga semakin terasa pada periode tertentu sepanjang tahun. Perayaan hari besar bukan hanya momen emosional, tetapi juga momentum yang menguntungkan bagi UMKM dan mitra merchant. Pada momen-momen spesial seperti Natal, Tahun Baru, Ramadan, dan Idulfitri, tercatat 58% konsumen rela berbelanja lebih banyak untuk momen khusus. Merchant dapat memperkuat penjualan dengan menghadirkan bundlingdan promo khusus, karena 67% konsumen selalu memeriksa diskon sebelum memesan, terutama menjelang perayaan hari besar.

Selain itu, tercatat pula bahwa pemanfaatan fitur Grab sepanjang 2025 turut mencerminkan gaya hidup masyarakat yang semakin beragam. Penggunaan Group Order meningkat 191%, menunjukkan kembalinya interaksi sosial melalui kebiasaan makan bersama di lingkungan kerja, kampus, maupun keluarga. Di saat yang sama, transaksi Dine Out tumbuh 151%, didukung semakin banyaknya merchant yang bergabung (85%) dan minat konsumen untuk menikmati pengalaman makan langsung di restoran dengan harga terjangkau.

Fitur Discover juga membantu pengguna menjelajahi rekomendasi kuliner yang relevan, dengan hashtag #PetualanganKuliner menjadi yang paling banyak digunakan dan menjadi ruang eksplorasi kuliner yang paling aktif. Sementara itu, jumlah pelanggan GrabUnlimited meningkat 11%, menegaskan tingginya kebutuhan konsumen akan solusi hemat dalam aktivitas harian.

Melinda menambahkan, visi utama Grab adalah memastikan bahwa setiap layanannya selalu relevan dengan kebutuhan pengguna, seiring dengan berkembangnya perilaku konsumen.

“Kami percaya, kolaborasi strategis antara mitra merchant dan driver, didukung dengan penerapan teknologi adaptif, merupakan kunci perluasan manfaat layanan pesan-antar, yang kami harap dapat memudahkan pemenuhan kebutuhan pengguna aplikasi Grab di Indonesia,” katanya. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait