telkomsel halo

Transaksi kripto Indonesia tembus Rp446 triliun, ini peluang dan tantangannya

05:03:00 | 28 Okt 2025
Transaksi kripto Indonesia tembus Rp446 triliun, ini peluang dan tantangannya
JAKARTA (IndoTelko) - Pasar aset kripto Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total nilai transaksi aset kripto, termasuk pasar spot dan derivatif, menembus Rp446,55 triliun hingga September 2025. Angka ini mencerminkan momentum positif bagi ekosistem digital Indonesia yang semakin matang.

Pasar spot mencatat transaksi sebesar Rp136,31 triliun pada Kuartal III 2025, naik 16% dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp117,52 triliun. Kenaikan ini menunjukkan permintaan yang stabil dari investor ritel maupun institusional, sekaligus menandakan pertumbuhan penetrasi pasar yang konsisten.

Sementara itu, pasar derivatif mengalami lonjakan lebih dramatis, dengan transaksi mencapai Rp52,71 triliun, naik 118% dibandingkan Kuartal II 2025. Pertumbuhan ini menandai semakin besarnya adopsi instrumen derivatif, yang memungkinkan investor melakukan strategi hedging maupun diversifikasi portofolio lebih kompleks.

Gabungan transaksi spot dan derivatif memperlihatkan kedewasaan ekosistem kripto domestik. Jumlah pengguna aktif tercatat 18,08 juta per Agustus 2025, memperlihatkan penetrasi yang semakin luas ke berbagai segmen masyarakat, dari investor pemula hingga institusi.

Data internal Indodax menegaskan tren positif ini. Volume Tahun Berjalan (YTD) hingga 20 Oktober 2025 mencapai Rp164,2 triliun, meningkat 93,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas pasar domestik terus bertumbuh, seiring bertambahnya aktivitas trading dan diversifikasi aset digital.

Dikatakan Vice President Indodax, Antony Kusuma, pertumbuhan pasar kripto bukan hanya soal angka transaksi. Ini merupakan cerminan dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme investasi kripto yang aman dan transparan. Literasi serta pemahaman risiko menjadi fondasi utama agar investor dapat mengambil keputusan secara rasional.

Dijelaskannya, diversifikasi produk dan layanan menjadi faktor kunci perkembangan industri kripto. Keberadaan tokenisasi aset riil, stablecoin lokal, dan instrumen derivatif semakin memperkaya ekosistem, memberikan opsi baru untuk pengelolaan portofolio, dan membuka peluang inovasi finansial.

“Pasar derivatif yang tumbuh signifikan bukan sekadar angka. Ini adalah indikator bahwa investor mulai mencari alat yang lebih fleksibel untuk memaksimalkan peluang. Pendewasaan ini menandai ekosistem yang semakin sehat,” tambahnya.

Seiring pertumbuhan transaksi, ia menekankan pentingnya regulasi adaptif. Kepastian hukum terhadap platform berizin menjadi fondasi bagi perkembangan industri yang berkelanjutan.

Dijelaskannya, industri aset kripto hanya akan memberikan multiplier effect bagi ekonomi nasional jika semua pemangku kepentingan, termasuk regulator dan pelaku pasar, bekerja sama supaya semua pihak punya kesempatan yang sama dan transparan.

Ia pun menyoroti aspek pengawasan. INDODAX percaya bahwa tindakan preventif terhadap platform ilegal adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah praktik merugikan investor.

“Kami melihat pengawasan proaktif bukan sekadar kewajiban regulator, tapi juga tanggung jawab ekosistem untuk memastikan investor terlindungi dan pasar tetap sehat,” katanya.

Pasar global juga menjadi faktor penentu sentimen investor lokal. Volatilitas harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dan kebijakan moneter internasional, termasuk hubungan dagang ASTiongkok dan keputusan The Fed.

Dijelaskannya, investor yang cerdas harus selalu adaptif terhadap fluktuasi global. Kesadaran ini merupakan bagian dari literasi finansial modern yang kami dorong, agar keputusan investasi lebih strategis dan tidak semata mengikuti sentimen pasar.

Terkait teknologi, menurutnya inovasi platform trading yang aman dan efisien sangat krusial agar investor dapat bertransaksi dengan nyaman dan cepat, bahkan di tengah lonjakan volume transaksi.

“Kami terus memperkuat infrastruktur digital untuk menangani beban transaksi tinggi sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Ini menjadi keunggulan kompetitif bagi pasar lokal,” katanya.

Program edukasi ke ranah akademisi dan masyarakat yang berkesinambungan diyakini mampu mengurangi risiko kesalahan investasi akibat ketidakpahaman produk. Edukasi harus menjangkau semua lapisan masyarakat. Investor yang memahami risiko dan peluang pasar akan mengambil keputusan lebih rasional, bukan emosional.

GCG BUMN
“Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan secara bijak agar industri kripto tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” ujarnya. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories