Untuk memenuhi ketiga komponen penting ini, tahapan pengelolaan keuangan yang tepat dapat dimulai dari memenuhi kebutuhan dasar termasuk persiapan asuransi dan dana darurat, manajemen hutang, membangun aset, dan menjaga harta untuk diwariskan nantinya. Ini adalah beberapa tahapan penting dalam menjaga stabilitas keuangan sesuai kebutuhan dan mencapai kemerdekaan finansial.
Ada beberapa langkah pesiapan dan pengelolaan finansial yang harus dilakukan sesuai dengan siklus hidup dan keuangan manusia, yakni :
1. Usia Produktif (20-50 tahun)
Pengeluaran bulanan maupun tahunan harus dirincikan dan dibagi sesuai dengan skala prioritas dan skema pembayaran yang telah dipilih. Selain memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pastikan cash flow yang positif dan penghasilan dialokasikan untuk dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun, asuransi dari kantor/perusahaan, dan belajar berinvestasi dan berbisnis yang dapat menjadi peluang tambahan penghasilan.dan passive income di masa pensiun nanti.
Belajar berinvestasi pada instrumen yang dapat memberikan return. Misanya: deposito dengan bunga investasi sekitar 4% per tahun dan SBN dengan bunga investasi 6% per tahun. Dengan berinvestasi, kamu sedang membangun aset yang dapat mendukung kemerdekaan finansial di masa depan.
Selain itu, strategi investasi dapat bermacam-macam sesuai tujuan dan kebutuhan masing-masing kembali. Namun, sebagai contoh saja.
Bagi Anda yang ingin investasi untuk jangka pendek (1-3 tahun) dengan tujuan untuk dana darurat dan uang sekolah anak, maka kamu dapat menyimpan penghasilan di tabungan dan reksa dana pasar uang.
Bagi Anda yang memiliki rencana investasi jangka menengah (3-5 tahun) dengan tujuan untuk mencapai S2/S3, rumah kedua, dan menjalankan ibadah suci, maka kamu dapat menyimpan uangmu di reksa dana pendapatan tetap.
Selain itu, jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang (> 5 tahun) dan ditujukan untuk dana pensiun, modal bisnis, financial freedom, maka keuangan dapat disimpan di reksa dana saham/ETF, saham, dan bisnis.
2. Usia Jelang Pensiun (50-58 tahun)
Dengan persiapan tabungan dan investasi yang telah disisihkan secara disiplin di masa produktif, kondisi finansial akan lebih stabil di usia jelang pensiun. Namun, penghasilan masih tetap harus disisihkan untuk dana pensiun. Selain itu proteksi seperti asuransi kesehatan masa tua dapat menjaga kestabilan finansial di tengah risiko penyakit yang semakin meningkat di rentang usia ini.
Di usia ini, Anda juga dapat menyiapkan perlindungan seperti asuransi jiwa sebagai persiapan warisan.
3. Usia Pensiun (>60 tahun)
Di masa ini, semua tabungan dan hasil investasi sudah dapat dirasakan. Anda juga dapat menghidupi diri dari passive income. Penghasilanmu di masa pensiun misalnya dapat diterima dari usaha properti seperti rumah kontrakan, kost-kostan, kios di pasar/ruko, usaha yang sudah berjalan dan bukan baru dirintis, serta deposito, Surat Berharga Negara, dan DPLK.
Pada periode usia pensiun, Anda juga sudah mulai merencanakan pembagian warisan bagi anak-anak.
Kunci utama dalam meraih kemerdekaan finansial adalah dengan mengalokasi keuangan dengan perencanaan dan pembagian yang tepat, membangun aset dengan berinvestasi dan menabung, dan memiliki perlindungan asuransi yang mampu menjaga kestabilan finansial meski adanya risiko tak terduga. (mas)