Mitra Integrasi Informatika gandeng Lark untuk tingkatkan efisiensi

JAKARTA (IndoTelko) PT Mitra Integrasi Informatika (MII) mengumumkan kemitraan strategis dengan Lark, platform kolaborasi digital yang dikembangkan oleh ByteDance.

Melalui kerja sama ini, MII berkomitmen mendukung perusahaan di Indonesia dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui solusi kolaborasi terpadu yang memfasilitasi lingkungan kerja jarak jauh dan hybrid.

Lark merupakan superapp yang dirancang untuk menyatukan komunikasi, kolaborasi, dan aliran informasi secara real-time dalam satu platform. Platform ini menawarkan berbagai fitur yang fleksibel dan aman, seperti proses onboarding dan offboarding yang lebih mudah, pemisahan pesan yang terstruktur, serta pembatasan akses terhadap data sensitif. Dengan hadirnya Lark di Indonesia, MII berharap dapat mempercepat transformasi digital di berbagai sektor industri, sekaligus meningkatkan pengalaman kerja yang lebih efisien dan terintegrasi.

Presiden Direktur Mitra Integrasi Informatika, Alexander Kuntoro, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai inovator digital di Indonesia. Ia menambahkan, kerja sama dengan Lark akan memperluas jangkauan layanan MII dan membantu perusahaan-perusahaan di tanah air dalam mengadopsi teknologi terbaru. "Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mempercepat digitalisasi dan memperkuat posisi MII sebagai mitra terpercaya dalam transformasi digital di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Komersial Lark di Kawasan Asia Pasifik, Benjamin Zhou menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan teknologi terbaru, tetapi juga mendorong perubahan pola kerja yang lebih terintegrasi dan adaptif terhadap tantangan bisnis masa depan. Zhou menyampaikan bahwa dengan portofolio MII sebagai mitra terpercaya, peluang untuk mempercepat proses transformasi digital di Indonesia menjadi semakin terbuka lebar.

Kemitraan antara MII dan Lark diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, menyederhanakan alur kerja, serta menciptakan ekosistem kerja yang lebih terhubung dan responsif. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk mempercepat adopsi teknologi digital di Indonesia dan mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih efektif dan inovatif.(ak)