Allianz Indonesia dukung kepemimpinan perempuan secara berkelanjutan

JAKARTA (IndoTelko) - Memperingati Hari Kartini, Allianz Indonesia percaya dan senantiasa mendukung setiap peran wanita untuk memiliki hak yang setara dalam berkarya dan menjadi versi terbaik di lingkungan keluarga, sosial, bahkan tempat kerja. Kesetaraan hak bagi perempuan ini harus terus diperjuangkan secara bersama-sama untuk mendorong lebih banyak perempuan Indonesia yang berdaya dan dapat terus memberikan kontribusi penting bagi kemajuan bangsa.

Dikatakan Head of People & Culture Allianz Indonesia, Nina Hatumena, di Allianz Indonesia, pihaknya memastikan bahwa kesetaraan untuk berperan bersama dalam mendorong kemajuan perusahaan bukan dirayakan pada momen tertentu saja, namun menjadikan hal ini sebagai budaya yang implementasinya harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

"Dilatarbelakangi oleh budaya kesetaraan yang kuat di Allianz secara global, kami terus mengutamakan kualitas dan kemampuan seseorang (inclusive meritocracy) dalam bekerja serta berkontribusi
di Allianz,” ujarnya.

Kesempatan yang sama bagi semua gender di lingkungan kerja Allianz ini dibuktikan dengan persentase tingkat eksekutif antara perempuan dan laki-laki yang berimbang yaitu 40,5% di seluruh entitas Allianz di dunia adalah perempuan. Pada cakupan wilayah Asia Pasifik, 57% karyawan Allianz adalah perempuan dan 46% di antaranya merupakan pemimpin. Di Allianz Indonesia sendiri juga membuktikan bahwa perempuan memiliki kapabilitas yang sama untuk menjadi pemimpin, di mana hal ini dibuktikan dengan 50% jajaran direktur Allianz Indonesia adalah perempuan.

Allianz memastikan terciptanya kesetaraan gender, di mana setiap gender mendapat kesempatan untuk memiliki akses yang setara dalam hal pengembangan karir dan memungkinkan mereka agar semakin termotivasi untuk meningkatkan perannya di lingkungan pekerjaan. Dalam cakupan regional, Allianz juga mengadakan berbagai inisiatif yang mendukung perempuan, salah satunya seperti inisiatif #SheSecures yang saat ini cakupannya terus berkembang untuk mendukung pemberdayaan perempuan (tenaga pemasar, karyawan dan nasabah) di seluruh Allianz Asia Pasifik melalui berbagai lewat kegiatan.

Nina menambahkan, pemberdayaan perempuan merupakan satu misinya agar perempuan dapat berpartisipasi secara aktif dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Rangkaian inisiatif yang diadakan Allianz merupakan bukti nyata penerapan nilai kesetaraan yang telah menjadi bagian dari value perusahaan dengan memberikan kesempatan dan tantangan yang sama tanpa melihat perbedaan gender.

"Allianz Indonesia mengajak setiap perempuan untuk memaknai perkembangan positif ini dan memberikan potensi terbaik dari setiap bidang dan mempersiapkan diri agar mampu bersaing, berkembang, dan berkarya,” katanya.

Allianz Indonesia juga menggelar “Women’s Day Lunch & Learn Session” untuk merayakan pencapaian perempuan dan meningkatkan upaya pemberdayaan dengan mengedepankan growth mindset sebagai landasan pengembangan diri. Mengundang Andien Aisyah, seorang penyanyi, penulis lagu Tanah Air, dan pendiri yayasan yang berfokus pada isu anak, parenting, perempuan, kesehatan, dan keberlanjutan, Allianz Indonesia menghadirkan sosok inspiratif yang terus menerapkan mindset pertumbuhan dalam kehidupan pribadi dan profesional untukmencapai potensi maksimal.

Andien menyampaikan bagaimana perempuan memerankan banyak hal dan tanggung jawab dan akhirnya menganggap bahwa dirinya tidak mampu melakukannya secara utuh. Menurutnya, perempuan yang utuh adalah ketika mereka menjalankan setiap peran tesebut dengan utuhdan sesuai skala prioritas yang harus dijalankan sesuai waktunya.

Menurutnya, beberapa cara yang diterapkannya dalam mencapai versi diri terbaiknya yaitu dengan mengetahui diri kita sendiri dan mengenal jelas visi hidup kedepannya, menerapkan mindset bertumbuh dengan terus belajar apa yang ingin kita kejar dan lakukan meski dihadapkan dengan banyak kegagalan hidup, memilih support system untuk mendampingi proses pertumbuhan kita lewat teman-teman terdekat. Ia menekankan hal terpenting untuk mendorong growth mindset adalah dengan menghargai diri sendiri dengan melakukan praktik self-love setiap hari secara konsisten. Baginya, praktikself-love akan mendorong diri kita untuk lebih produktif dan semakin percaya pada diri sendiri.

“Seringkali perempuan dihadapkan dengan berbagai pilihan yang menghambat mereka untuk menjadi versi terbaiknya. Namun, perempuan juga merupakan bagian dari agen perubahan yang memiliki kapabilitas untuk berkembang, menjalankan setiap peran, dan ikut berperan aktif di lingkungan sosial dan kerja.

"Dengan mempertahankan growth mindset, kita akan mampu meyakinkan diri kita untuk menghadapi segala tantangan dan mencapai kesuksesan dengan memaksimalkan potensi diri yang kita miliki,” katanya. (mas)