telkomsel halo

Blibli menantang badai

11:34:50 | 23 Okt 2022
Blibli menantang badai
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli akhirnya merealisasikan niatnya untuk masuk ke bursa saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Dalam prospketusnya, Blibli menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 17.771.205.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham.

Jumlah saham yang akan dilepas Blibli itu sebanyak-banyaknya sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Berdasarkan prospektus, rentang harga penawaran ada di Rp 410-Rp 460 per saham. Dikalkulasi Blibli bakal meraup dana segar antara Rp 7,28 triliun hingga Rp 8,17 triliun via aksi korporasi ini.

Blibli akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55 juta saham atau sekitar 0,31% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA) pada harga penawaran.

Pemegang saham perseroan menyetujui antara lain pelaksanaan management and employee stock option plan (MESOP), di mana perseroan akan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum saham perdana, pelaksanaan ESA, dan pelaksanaan MESOP. Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh perseroan sampai dengan tanggal 20 Desember 2024.

Blibli menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dari aksi Blibli IPO adalah BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar Rp 5,5 triliun untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan.

Sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional (termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya), dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan (termasuk di antaranya pembaruan teknologi).

Saat ini pemegang saham sebelum Blibli IPO adalah PT Global Investama Andalan 98,462%, Kusumo Martanto 0,042%, Honky Harjo 0,034%, Lisa Widodo 0,003%, Hendry 0,002%, Andy Untono 0,001%, lain-lain 1,455%.

Sebelumnya, Blibli mengumumkan entitas Blibli tiket yang terdiri atas PT Global Digital Niaga atau Blibli, PT Global Tiket Network atau Tiket.com, dan PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) yang merupakan pengelola Ranch Market.

Blibli Tiket merupakan kampanye penyatuan ekosistem omnichannel Blibli bersama entitas anak Tiket.com, dan Ranch Market.

Saat ini neraca keuangan Blibli masih rugi Rp 2,5 triliun pada periode tahun berjalan di Juni 2022. Kerugian perusahaan e-commerce milik Grup Djarum tersebut juga membengkak jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,57 triliun.

Badai
Banyak analis menilai aksi korporasi eCommerce ini untuk listing di bursa saham cukup menantang di tengah gejolak pasar keuangan dan kenaikan suku bunga. Apalagi jika dilihat dari penggunaan dana yang sebagian besar untuk melunasi utang, akan membuat investor semakin tidak tertarik karena kurang bonafide.

Apalagi kalau dibandingkan dengan dua startup yang sudah melakukan IPO yakni GoTO dan Bukalapak. Harga penawaran IPO Blibli kurang menarik investor.

Kalau dilihat dari ukuran perusahaan, dalam hitungan pasca IPO, Blibli akan punya ekuitas sebesar Rp 16 triliun. Nilai itu lebih rendah dibanding Bukalapak sebesar Rp 32 triliun dan GOTO senilai Rp 143 triliun.

Namun, bagi Blibli strategi melepas saham ke pasar ini cukup baik untuk memperbaiki kesehatan keuangannya.

Mari kita tunggu nasib Blibli di bursa saham nanti.

@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year