telkomsel halo

RS Pertamina gunakan teknologi AI Huawei untuk pertama kalinya

12:07:00 | 14 Apr 2020
RS Pertamina gunakan teknologi AI Huawei untuk pertama kalinya
Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH,
JAKARTA (IndoTelko) - Dalam rangka melawan pandemi Covid-19, Pertamedika mendapat dukungan dari Huawei Indonesia untuk menggunakan solusi AI-Assisted Analysis. Teknologi AI milik Huawei ini mampu membantu Pertamedika meningkatkan kecepatan dan akurasi pendeteksian dan diagnosis COVID-19

Penerapan teknologi AI Huawei di RSPP ini merupakan bagian dari realisasi ksi global Huawei dalam membantu dunia internasional memerangi pandemi COVID- 19.

Bantuan cuma-cuma Huawei dalam mengontribusikan kecanggihan teknologinya kepada dunia kesehatan selama masa pandemi berlangsung ini mendapat sambutan positif dari pihak manajemen RSPP. Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC.  Fathema menyatakan bahwa saat ini dunia kesehatan Indonesia menghadapi tantangan besar berupa masih tingginya tingkat mortalitas yang disebabkan oleh COVID-19, yaitu sekitar 9-10%.

Salah satu upaya strategis yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat mortalitas akibat penyebaran COVID-19 di Indonesia adalah dengan meningkatkan kecepatan pendeteksian dan penemuan pasien-pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan tingkat akurasi tinggi. "Semakin cepat kita bisa melakukannya, maka semakin cepat pula kita bisa melakukan upaya medis yang mampu mengonversi jumlah pasien positif COVID-19 menjadi negatif,” ujarnya.

Manajemen RSPP memberikan apresiasi terhadap aksi penuh komitmen Huawei dalam menyediakan solusi AI-Assisted Analysis yang mampu mendukung percepatan dan peningkatan akurasi diagnosis para pasien yang terinfeksi COVID-19 di RSPP.

Di era Big Data seperti sekarang ini, teknologi-teknologi canggih yang mampu melakukan analisis data secara cerdas dan efisien, seperti tekologi AI dari Huawei ini, menjadi sangat penting untuk didayagunakan, apalagi di negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar ini.

RSPP mulai menerapkan solusi AI-Assisted Analysis dari Huawei sejak 2 April 2020. Menurut Ahmad Hariri, ST, CDT, MM, Pws. Radiologi RSPP, penerapan teknologi tersebut membawa dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kualitas penanganan pasien. Solusi ini efektif meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam melakukan pendeteksian serta diagnosis terhadap pasien-pasien terdampak COVID-19.

"Berdasarkan pengalaman kami, teknologi AI dari Huawei untuk dunia kesehatan adalah selangkah lebih maju. Teknologi ini secara nyata membantu tim medis sebagai garda terdepan dapat menjalankan tugasnya secara efektif dalam memerangi COVID-19,” ujar Ahmad.

Dijelaskan Ahmad, dengan memanfaatkan teknologi AI dari Huawei, pihaknya dapat secara langsung mengetahui kondisi paru-paru pasien dan munculnya area pelukaan pada organ tersebut yang menjadi beberapa penanda adanya gejala akibat infeksi Covid-19, sebelum dilakukan konfirmasi oleh dokter spesialis radiologi.

RS Pertamina gunakan teknologi AI Huawei untuk pertama kalinya

“Kami sangat terbantu dengan adanya teknologi AI dari Huawei ini. Solusi ini mampu mendeteksi
gambaran Pneumonia sejak di tahap awal. Melalui alat buatan Huawei ini, dalam kisaran waktu sekira 30 detik kami bisa memperoleh indikasi apakah pasien terinfeksi COVID-19 atau tidak. Ketika didapatkan gambaran normal, maka akan muncul ikon warna hijau. Namun ketika didapatkan gambaran infiltrat (ciri khas pneumonia), ikon warna merah akan muncul. Dengan kata lain, pasien tersebut terindikasi terinfeksi virus,” jelasnya.

Menurutnya, solusi ini sangat bermanfaat bagi RSPP untuk melakukan percepatan treatment lanjutannya. Dalam aplikasi AI Huawei juga, ketika ditemukan gambaran akibat infeksi virus, akan langsung diketahui volumenya dan segmen-segmen wilayah parunya.

Hal ini akan memberikan referensi tambahan bagi radiolog dalam melakukan ekspertisnya. Jika aplikasi ini diberikan akses ke klinisi pengirim akan sangat membantu dalam percepatan tindakan lanjutan untuk mereka, sembari menunggu hasil ekspertis radiologis.

Ditambahkan Ahmad, tingkat akurasi dengan menggunakan teknologi AI Huawei juga sangat tinggi. Dari 50 data pasien yang diperiksa, disandingkan dengan ekpertis radiologis, tingkat akurasinya mencapai 93%. Menurutnya, pihaknya optimistis, dengan makin banyaknya data-data yang akan bertambah dan dianalisis melalui teknologi AI dari Huawei, maka hasil ke depannya akan makin bertambah akurat.

Sementara itu Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia,Ken Qijian  mengatakan, kontribusi ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial korporasi Huawei untuk dunia, termasuk Indonesia. "Kami berharap, dengan menyinergikan kemampuan teknologi terdepan dari Huawei dengan kepakaran-kepakaran di bidang lain, seperti dunia kesehatan dan juga bidang-bidang lainnya, dunia akan segera berhasil menuntaskan persoalan COVID-19. Mari bahu-membahu dan bersatu untuk mengalahkan pandemi ini," tegasnya. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year