Startup Proptech berpotensi menjadi Unicorn

11:28:37 | 11 Mar 2018
Startup Proptech berpotensi menjadi Unicorn
JAKARTA (IndoTelko)  - Revolusi digital telah melahirkan tech fever (demam teknologi) yang berdampak pada semua lini industri. Demam teknologi ini telah menyentuh semua lini bisnis di dunia.

Namun demikian, industri properti termasuk yang paling belakangan ikut andil dalam revolusi digital ini.

Meskipun telah ada banyak inovasi seputar aplikasi digital properti (property technologies/Proptech) yang berkembang saat ini, faktanya proptech, atau biasa disebut juga realtech, belum benar-benar masuk ke dalam disrupsi digital itu secara signifikan.

Padahal proptech jelas dapat mengeksplorasi penggunaan teknologi yang spesifik untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi peluang baru dalam membangun, mengelola dan memasarkan properti.

Tidak banyak perusahaan rintisan digital nasional yang berani mengambil peluang bergerak di segmen proptech ini. Wajar saja proptech terbilang lebih telat menggeliat dibanding fintech (financial technolgies),  namun peluang perkembangan startup proptech di Tanah Air diprediksi akan pesat.

Menangkap peluang ini, Majalah Property Inside bergerak cepat dengan menghadirkan PropertyInside.id, startup proptech yang menggabungkan tiga segmen utama kebutuhan informasi dan pemasaran properti. PropertyInside.id melihat peluang besar di industri proptech tanah air yang belum tergarap maksimal.

Direktur Eksekutif PropertyInside.id, Erwin J.Koto mengatakan bahwa peluang proptech di Indonesia tidak hanya seputar listing dan database semata. Masih banyak sektor lain di industri ini yang belum tergarap secara digital. Karenanya peluang startup proptech menjadi unicorn terbuka lebar mengingat potensi pasar industri properti yang sangat luas.

“Properti adalah bisnis yang memiliki banyak efek turunannya (multiplier effect), sementara ini kita melihat proptech masih berkutat pada listing dan database, padahal masih banyak sub-sektor lain yang bisa dikembangkan. Mulai dari arsitektur digital, design interior digital, sampai toko bahan bangunan digital masih sangat potensial untuk dikembangkan,” jelasnya dalam keterangan, kemarin.

PropertyInside.id yang diluncurkan ini mengambil peluang proptech di segmen informasi dan pemasaran. “Kami melihat ada peluang di segmen ini, ditambah lagi telah terjadi shifting pada industri media dan periklanan dari yang konservatif ke digital. Dan kami sangat siap menuju start-up unicorn di sektor proptech ini,” katanya.

PropertyInside.id hadir memberi khasanah baru pada tiga industri sekaligus, - properti, media dan periklanan. Selain menyuguhkan berita dan informasi seputar dunia properti, PropertyInside.id juga menyediakan forum jual beli properti yang dapat digunakan secara gratis oleh agen properti, developer, dan masyarakat luas yang ingin memasarkan propertinya. Di forum ini, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan calon pembeli.

“Selain itu, kami juga mengantisipasi disrupsi teknologi yang semakin masif ini dengan menyediakan teknologi Virtual Realty/3D untuk para developer untuk memudahkan marketing-marketingnya memasarkan unit-unit properti yang ditawarkan. Virtual Realty kami tidak hanya untuk menampilkan showunit atau rumah contoh saja, tetapi juga bisa untuk event-event besar seperti groundbreaking, launching produk atau gathering agent,” jelas Erwin.

Proptech sendiri saat ini sedang bergerak pesat ke kawasan Asia Pasifik, India dan Tiongkok masih menjadi leader di kawasan ini. Tahun 2017 lalu, perusahaan-perusahaan startup proptech Asia Pasifik telah menerima suntikan dana sebesar US$ 4,8 miliar.

“Dalam persentasenya, jumlah ini adalah 60% dari US$ 7,8 miliar dana yang dihimpun oleh perusahaan-perusahaan startup proptech global mulai tahun 2013 sampai 2017. Jadi peluang besar untuk Proptech Indonesia dalam beberapa tahun ke depan juga akan sangat cerah,” tutupnya.(wn)

Artikel Terkait