RedDoorz jadikan Indonesia dan Filipina sebagai kunci pertumbuhan pasar

11:41:32 | 09 Jan 2018
RedDoorz jadikan Indonesia dan Filipina sebagai kunci pertumbuhan pasar
JAKARTA (IndoTelko)   – RedDoorz, platform pemesanan online hotel budget mengumumkan penunjukan anggota dewan direksi dan dewan penasihat – yakni Bhanu Chopra sebagai Direktur Independen dan Philip Wolf sebagai Penasihat Dewan.

Memiliki keberadaan yang kuat di Indonesia, RedDoorz telah mengembangkan rekam jejaknya selama lebih dari 2 tahun dan saat ini memiliki operasional di 10 kota di Indonesia – dan akan berekspansi ke sembilan kota lainnya selama dua belas bulan ke depan.

“Seiring dengan pertumbuhan kami, RedDoorz dengan bangga menyambut Bhanu Chopra dan Philip Wolf. Keduanya merupakan pemimpin yang berpengaruh dan mendapatkan pengakuan dalam banyak aspek di industri pariwisata dan perhotelan, serta kaya akan pengalaman,” ungkap Founder & CEO, RedDoorz Amit Saberwal dalam keterangan (9/1).

Diharapkannya,  pengalaman dari keduanya membantu perseroan membentuk strategi ekspansi dari kota ke kota, sejalan dengan perluasan operasional RedDoorz di Indonesia – dan untuk ke depannya mengaplikasikan model ini ke negara-negara lain di Asia Tenggara.

Perseroan telah mengumumkan rencana ekspansi RedDoorz di Indonesia dan menyusul untuk Filipina. Indonesia telah menjadi titik awal yang penting bagi RedDoorz dimana secara aktif telah menggapai ke lebih dari 130 juta konsumen yang sadar teknologi dari total 250 juta penduduk Indonesia.   

Adapun, Bhanu Chopra yang mendirikan RateGain pada tahun 2004, dikenal luas sebagai salah satu pemimpin berpengaruh di Asia Tenggara dalam industri piranti lunak bidang jasa untuk pariwisata dan perhotelan.

Sebagai CEO, Bhanu bertanggung jawab untuk mengepalai keseluruhan strategi bisnis dan memimpin berbagai upaya inovasi di dalam ranah perhotelan. Sebelumnya, Bhanu berkarier di Deloitte Consulting di India, di mana ia mengerjakan implementasi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) skala besar untuk perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500.

Sementara, Philip Wolf, pendiri dari Phocuswright, yang merupakan sumber utama untuk riset perjalanan, pariwisata dan perhotelan, merupakan sosok yang lugas, kritis dan dikenal luas di industri pariwisata. Ia, sampai dengan sekarang tetap seorang wirausaha, walaupun telah mundur dari peranan eksekutif.

Philip mendirikan Phocuswright pada tahun 1994 berdasarkan ide yang sederhana namun kontroversial, yakni bahwa kualitas informasi akan membedakan keberhasilan dan kegagalan dalam perkembangan cepat era informasi. Sekarang, hampir seluruh presentasi di industri perjalanan, pariwisata dan perhotelan, setidaknya memiliki satu slide yang menyatakan, “Sumber: Phocuswright.”

RedDoorz menciptakan ekosistem bagi wisatawan untuk menemukan penginapan budget yang bermerek dan menjanjikan pengalaman menginap yang berkualitas tinggi.

Berdiri sejak tahun 2015, RedDoorz telah membantu para pelaku bisnis perhotelan dan pemilik penginapan untuk mengiklankan properti mereka melalui platform yang responsif, yang memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan distribusi, membangun brand serta memiliki standar operasional yang efisien.

RedDoorz belum lama ini telah mengumumkan rencana ekspansinya di Indonesia, dari keberadaannya di tujuh kota untuk kemudian memperluasnya ke kota-kota baru di Indonesia. Kota-kota baru tersebut adalah Aceh, Balikpapan, Batam, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Palembang dan Solo. Sampai dengan saat ini, RedDoorz telah melayani lebih dari setengah juta tamu di Indonesia.

RedDoorz berkantor pusat di Singapura dan beroperasi di Indonesia, India dan Filipina. RedDoorz mendapatkan pendanaan dari Jungle Ventures, Asia Investment Fund dari Sushquehanna International Group, International Finance Corporation (Lembaga investasi yang merupakan bagian dari Grup Bank Dunia) dan 500 Startups.

Awal tahun 2017 lalu, RedDoorz telah mendapatkan tambahan US$1 juta dalam pinjaman ventura dari InnoVen Capital, firma pinjaman ventura milik Temasek Holdings dan United Overseas Bank.(wn)

Artikel Terkait