Ingin Go Digital? Ini saran dari Arief Yahya

05:09:14 | 27 Dec 2017
Ingin Go Digital? Ini saran dari Arief Yahya
Arief Yahya (dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  Digitalisasi atau Go Digital menjadi kalimat magis dalam dua tahun terakhir ini di ranah perekonomian Indonesia.

Digitalisasi dipercaya membuat model bisnis lebih transparan, agile, dan membuka peluang usaha lebih terbuka lebar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya adalah salah satu menteri di kabinet Kerja yang percaya dengan Go Digital, industri pariwisata di tanah air bisa makin kompetitif di masa depan.

“Hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa. Strategi bersaing itu tidak pernah berubah rumusnya. Differentiation, Speed, dan Focus. Hanya cara untuk menjalankannya sekarang berubah dengan Go Digital,” ungkap Pria yang akrab disapa AY itu kala memberikan keynote speech di HUT IndoTelko ke-6, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jika sebuah perusahaan ingin Go Digital ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, tetapkan arah menjadi perusahaan digital. Kedua, yakinkan shareholder untuk fokus melakukan pengembangan anorganik secara cerdas.

“Jangan ada lagi pakai cara lama. Value GO-JEK itu bisa US$3 miliar bukan dari fundamental. Shareholder harus sepakat bahwa anorganik growth yang perhitungannya lebih banyak ke capital gain, itu yang harus jadi patokan. Berbahaya kalau shareholdernya masih pakai Key Performance Indicator (KPI) lama, yaitu harus untung. Bisa jadi valuenya tidak bagus,” sarannya.

Ketiga, sinergi organisasi agar bersama berstransformasi menjadi perusahaan digital. Ini dilakukan dengan mengubah mindset masyarakat dengan cara memberikan bukti.

“Tunjukkan mereka uangnya, sehingga sebagai manajemen tidak diomongin terus. Bisa dengan monetisasi anak usaha yang dianggap sudah mulai bersinar. Kalau sudah ada bukti dari hasil transformasi itu, bisa menekan omongan sinis,” katanya.

Berikutnya, ubah organisasi dengan menempatkan orang luar di bisnis baru yang berbau digital daripada orang lama. Terakhir, terapkan KPI dari atas ke bawah agar aset bisa dimaksimalkan untuk mendukung valuasi.

“Kenali dunia, kenali dirimu maka kamu akan memenangkan perang. Seorang CEO wajib mundur kalau perusahaan yang dipimpinnya lebih rendah daripada growth market. Ketika perusahaan tumbuh lebih rendah dari market, maka kamu membawa perusahaanmu menuju arah kehancuran. Karena itu  untuk Go Digital harus ada perencanaan matang,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait