Digital service masih berkontribusi minim bagi Smartfren

JAKARTA (IndoTelko) -  PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyatakan kontribusi digital service bagi total pendapatannya belum maksimal.

“Kontribusinya untuk digital service itu sekitar 2% bagi total pendapatan. Masih kecil,” ungkap Direktur Keuangan Smartfren Anthony Susilo, belum lama ini.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menjelaskan sebagai operator fokus utama dari Smartfren adalah menyediakan konektifitas terutama untuk layanan data, suara, dan SMS. “Kita paling dominan pendapatannya dari konektifitas data,” jelasnya.

Dijelaskannya, strategi Smartfren beberapa tahun ini lebih fokus dalam pengembangan jaringan dan migrasi pelanggan ke 4G.

“Kalau bermain di digital itu strategi kita berbeda dengan lainnya. Kita pilih bermitra dengan yang punya kompetensi di bidang itu. Hanya untuk layanan digital yang kita rasa ada kompetensi dijalankan sendiri,” pungkasnya.

Dikutip dari laporan keuangan Smartfren untuk 2016, pemasok terbesar berasal dari layanan data Rp 3,13 triliun, suara (Rp 258,6 miliar), SMS (Rp 120,59 miliar), abonemen (Rp 29,6 miliar), dan VAS Rp 23,56 miliar. Pendapatan lainnya dari jasa interkoneksi sebesar Rp 66,09 miliar. (Baca: Kinerja Smartfren)

Dalam catatan, Smartfren memang menggandeng beberapa mitra guna memenuhi kebutuhan  pelanggan akan layanan digital. Misal, dalam menghadirkan paket Music Unlimited digandeng mitra seperti Joox atau menggandeng Dimo untuk pengembangan eMoney Uangku. (Baca: Jurus Smartfren bermain digital)

Emiten dengan kode saham FREN ini pada 15 Juni 2017 telah melakukan pelunasan atas Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 sebesar Rp603 miliar yang jatuh tempo di tanggal tersebut. (Baca:Smartfren gandeng Dimo)

Dana yang digunakan untuk melakukan pelunasan berasal dari penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) II perseroan. Adanya pelunasan obligasi perseroan tersebut otomatis akan mengurangi jumlah liabilitas perseroan.(id)