Ekonomi digital akan perkuat ekosistem service

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) – Pemerintah memperkirakan kehadiran dari digital ekonomi akan memperkuat ekosistem service untuk menunjang perekonomian di masa depan.

“Pada tahun 2020 mendatang digital ekonomi direfleksikan akan mencapai 11% dari GDP kita. Semua akan bergerak ke digital ekonomi, kita akan lari ke ekosistem services,” ungkap Menkominfo Rudiantara di Seminar Disruption and Innovation, kemarin.  

Menurutnya, perubahan akibat teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dihindari. "Perubahan tidak bisa tidak dilakukan dan sudah banyak dilakukan. Teknologi paling utama mempengaruhi perubahan terutama dari sisi infrastruktur ICT. Pemerintah sendiri akan paksakan perubahan dengan membangun infrastruktur jalan, ICT dan lainnya," katanya.

Pada tahun 2016, menurut Rudiantara. total GDP Indonesia hampir US$ 1 triliun. Pemerintah menargetkan pada 2030 nilainya akan menjadi US$ 2.4 triliun. "Bayangkan 12 tahun lagi sangat dekat. Ke depan akan sangat pendek dari sisi ekonomi, income per kapita kita bisa naik dua kali lipat. Hal ini bisa terjadi kalau kita diam dan tidak lakukan perubahan," tegasnya.

Dicontohkannya perubahan yang mungkin terjadi di dunia perbankan. “Terkait transfer uang dari TKI, sebentar lagi tidak lagi perlu memakai bank. Saat ini ada aplikasi e-money dan e-wallet yang memungkinkan TKI melakukan transfer melalui itu, tinggal mencari mitra saja di Indonesia. Kalau Bank Indonesia sebagai regulator membuka kran, persoalan ini bisa kelar semua," ujar Rudiantara.

Lebih lanjut Menkominfo menambahkan konsep perubahan yang kini berlangsung adalah bagaimana memanfaatkan ekosistem yang ada. “Go-Jek sekarang sudah menjadi lifestyle, mulai dari berbagai layanan yang diberikan. Suatu saat nanti BI mungkin akan memberi izin untuk difungsikan sebagai bank. Selain itu pemerintah juga akan mulai fokus juga untuk membuat inklusi keuangan. Jadi, Anda semua harus siap-siap Go Digital or Go Away,” pungkasnya.(id)