Kresna investasi di kios digital M Cash

09:40:32 | 20 Apr 2017
Kresna investasi di kios digital M Cash
Manajemen Kresna dan MCI (Foto:KREN)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), melalui anak usahanya PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) juga dikenal sebagai “Kresna Creativentures”, mengumumkan partisipasi kepemilikan saham sebesar 17,6% di sebuah perusahaan digital kios yang revolusioner, PT M Cash Integrasi (MCI).

Managing Director Kresna Graha Investama Suryandy Jahja menjelaskan rasional di belakang kolaborasi ini adalah model bisnis MCI sesuai dengan visi perseroan yakni  menjadi yang terdepan dalam mempercepat transformasi masyarakat Indonesia ke dalam gaya hidup digital, dengan mengandalkan disruptive global technology excellence.

“Melalui MCI, kami ingin melengkapi saluran distribusi, dan selanjutnya mempertajam penetrasi pasar dari produk-produk digital kami, mulai dari saluran online hingga offline, dari saluran modern hingga tradisional dan level masyarakat terbawah (grass root), membuatnya menjadi terjangkau kapan saja dan di mana bagi para konsumen kami, terutama kaum Milenial serta segmen yang belum terlayani baik oleh sektor perbankan (unbanked / underbanked),” katanya dalam rilisnya, belum lama ini.

Diungkapkannya, beberapa contoh integrasi yang dapat dihadirkan nantinya adalah: Mandiri e-cash (juga termasuk LINE Pay e-cash) dan Padipay sebagai alternatif pembayaran non tunai (cashless), pemesanan online untuk Kresna Graha Investama kereta, pesawat dan hotel dari Padiciti, mall directory beserta promosi dari DominoPOS serta flash grocery shopping (dibungkus dengan paket promosi khusus) dengan Kesupermarket.com.

“Dengan ini, kami percaya MCI akan membawa nilai komersial yang sangat besar dan menghasilkan dampak finansial yang instan bagi kinerja bisnis Kresna,” katanya.

CEO MCI Martin Suharlie mengutip sebuah laporandari Harvard Business Review (“Bagaimana Kios Swalayan Merubah Perilaku Konsumen”, oleh Gretchen Gavett, edisi 14 Maret 2015) mengungkapkan bagaimana kios-kios swalayan dari toko-toko ritel modern telah berhasil membuat para konsumen mengeluarkan koceknya lebih banyak.

“MCI mengembangkan suatu kios digital yang revolusioner, pertama di Indonesia, yang mampu mengeluarkan berbagai jenis kartu fisik, termasuk mobile SIM (Subscriber Identity Module) dan e-money dengan registrasi secara otomatis,” katanya.

Ditambahkannya,  selain berbagai fitur-fitur menarik lainnya, seperti: top up pulsa telepon, pembayaran tagihan rutin, mall/mart directory, iklan (co-branding), berbagai voucher dan bentuk promosi lainnya, flash sales points, transaksi ecommerce dan berbagai produk digital lainnya.

“Kios digital bukanlah merupakan suatu bisnis rintisan bagi MCI. Kami memiliki tim berpengalaman dengan rekam jejak yang telah terbukti berhasil menjalankan bisnis ini secara menguntungkan,” katanya.

Diharapkannya,  dengan dukungan dari ekosistem digital dari Kresna dan peluncuran generasi terbaru dari kios digital, yang ditargetkan mencapai 1.000 outlet pada 2017 dan akan berganda jumlahnya pada 2018, bertujuan untuk dapat menumbuhkan tingkat pendapatan MCI secara eksponensial di tahun-tahun mendatang, dari sekitar Rp 490 miliar pada 2016 (unaudited).

“Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh MCI adalah menjadi juara di bidang distribusi digital di Indonesia,” tutupnya.

Sebelumnya, dalam sebuah laporan pada tahun 2016 yang dibuat oleh Wellesley, BCC Research berbasis di Massachusetts, memprediksi pasar dunia untuk teknologi swalayan (self-service) akan mencapai US$ 59,2 miliar pada 2017 dan akan tumbuh 8,9% CAGR 5 tahun menjadi US$ 83,5 miliar pada 2021.

Pasar untuk kios, yang merupakan segmen dengan pertumbuhan tertinggi, diperkirakan akan mencapai US$ 9 miliar pada 2017 dan menjadi US$ 17,2 miliar pada 2021.(wn)  

Artikel Terkait