telkomsel halo

4 Bank BUMN ingin Satukan ATM, Artajasa akan Dicaplok?

13:15:34 | 27 Okt 2015
4 Bank BUMN ingin Satukan ATM, Artajasa akan Dicaplok?
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Rencana empat Bank BUMN yang ingin menyatukan operasional Anjungan Tunai Mandiri (ATM) membuat kabar dilepasnya PT Artajasa Pembayaran Elektronis oleh Indosat kembali menyeruak.

“Saya baru dengar kabar ini dari media massa. Terus terang sudah sejak dua tahun isu (aksi akuisisi) itu beredar. Tetapi hingga sekarang tak ada kemajuan. Kecuali ada statement terbaru yang saya baca di media massa, kemarin,” ungkap Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli kepada IndoTelko, Selasa (27/10).

Untuk diketahui, saat ini terdapat empat perusahaan operator jaringan ATM di Indonesia yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis  pengelola jaringan ATM Bersama, Rintis Sejahtera pengelola jaringan ATM Prima, PT Sigma Cipta Caraka yang mengelola ATM Link, dan PT Daya Network Lestari  yang mengelola jaringan ATM Alto.

Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 15/11/DPNP yang diterbitkan 22 November 2013 memberikan lampu hijau kepada perbankan untuk melakukan penyertaan modal pada perusahaan penunjang jasa keuangan yang kegiatan usahanya hanya untuk menunjang kegiatan bank melalui sistem pembayaran.

Dalam kajian Bank Indonesia sebelumnya, ada dua model bisnis yang diajukan untuk mewujudkan interkoneksi sistem ATM. Pertama, merger semua operator ATM. Kedua, pembentukan perusahaan induk atau holding company yang menaungi operator-operator ATM tersebut.

Alex pun pernah mengakui  ada empat Bank BUMN yang tertarik dengan Artajasa sejak dua tahun lalu yakni  Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Indosat sendiri menguasai Artajasa bersama anak usaha lainnya, Aplikanusa Lintasarta. (Baca juga: Indosat Galau Lepas Artajasa)

Selama ini komposisi kepemilikan Artajasa selain Lintasarta, dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia dan PT. Multivisi Komputama.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Asmawi Syam mengungkapkan, empat Bank Pelat Merah  akan  mengakuisisi‎ service provider yang bermain di ATM.

Untuk mewujudkan keinginan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan service provider tersebut, pihaknya menunjuk Bank Mandiri untuk mencari konsultan.

Dorongan penyatuan ATM milik Bank pelat merah disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut aksi itu  berpotensi menghemat operasional Rp30 triliun.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year