telkomsel halo

Pabrik TiPhone-Arima akan Garap Smartphone LG dan Sony?

15:32:41 | 29 Aug 2015
Pabrik TiPhone-Arima akan Garap Smartphone LG dan Sony?
Suasana salah satu perakitan smartphone (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – Pabrik yang akan dibangun PT TiPhone Mobile Indonesia (TELE) dan Arima Communications Corp (Arima) dikabarkan akan merakit smartphone merek LG dan Sony di Indonesia.

Director of Economic Division of Taiwan Economic Trade Office (TETO) Y.C. Tsai mengungkapkan, ada beberapa manufaktur asal Taiwan yang akan membangun pabrik ponsel di Indonesia menggandeng mitra lokal dalam rangka memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

“Salah satunya Arima yang menggandeng TiPhone. Lainnya ada Asus yang menggandeng Sat Nusapersada dan HTC Corporation yang tengah mencari mitra lokal,” ungkapnya, kemarin.   

Arima adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pabrik OEM dan ODM industri smartphone. (Baca juga: TiPhone Gandeng Arima). Total modal awal yang digelontorkan untuk membangun pabrik sebesar US$ 5 juta dengan pembagian 55% dari TiPhone dan Arima 45%.

Ditambahkannya, manufaktur Foxconn masih menyimpan asa untuk investasi di Indonesia walau belum ada sinyal realisasi. Foxcon kabarnya meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan lahan secara gratis minimal 100 hektare (ha). Permintaan tersebut secara tegas langsung ditolak mentah-mentah oleh pemerintah, apalagi Foxconn meminta lahan tersebut di Pulau Jawa.

Foxconn malah membangun pabrik di India bekerjasama dengan Pemerintah India bagian Maharashtra, India. Investasi yang akan digelontorkan Foxconn untuk membangun pabriknya mencapai US$ 5 miliar atau lebih dari Rp 67 triliun.

Pemerintah India menyediakan area seluas 1.500 ha untuk pembangunan pabrik Foxconn tersebut. Tak hanya pabrik, di lokasi tersebut Foxconn juga berencana membangun fasilitas riset dan pengembangan.

Foxconn menargetkan pembangunan pabriknya itu bisa rampung hingga 5 tahun ke depan. Proyek itu diharapkan bisa sampai menyerap 50 ribu pekerja.‎   

Indonesia sendiri baru saja mengeluarkan kebijakan tax holiday termasuk ke sektor telekomunikasi untuk memudahkan investor berinvestasi.  Pemerintah mengurangi jumlah investasi yang masuk syarat Tax Holiday dari Rp 1 triliun menjadi Rp 500 miliar.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year