Kinerja Korporasi

Bisnis IME Milik Telkom Cerah di 2014

13:20:53 | 11 Mar 2015
Bisnis IME Milik Telkom Cerah di 2014
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Bisnis Information, Media dan Edutainment (IME) yang dijalankan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sepanjang 2014 menunjukkan kinerja yang cerah.

Setidaknya sinyal cerah itu bisa dilihat dari kinerja dua anak usaha yakni PT Melon Indonesia (MelOn) dan PT Integrasi Logistic Cipta Solusi (ILCS) yang berhasil mencatat keuntungan sepanjang 2014.

Dikutip dari laporan keuangan emiten Halo-halo ini ke bursa efek Indonesia (BEI), Melon yang memiliki aset Rp 137 miliar dengan liabilitas Rp 53 miliar, sepanjang 2014 berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 134 miliar dengan keuntungan Rp 8 miliar.

Pada 2013,  Melon yang didirikan pada tahun 2011 sebagai perusahaan joint venture antara TelkomMetra dengan SK Telecom Korea dimana bergerak di bisnis database musik dan aplikasi online digital music content mencatat pendapatan Rp 73 miliar dengan kerugian Rp 6 miliar.

Sedangkan ILCS merupakan perusahaan patungan antara TelkomMetra dengan Pelindo II yang didirikan  pada bulan September 2012 memiliki aset Rp 110 miliar dengan liabilitas Rp 33 miliar sepanjang 2014.

Pendapatan yang dibukukan perusahaan yang bergerak di e-Trade Logistics dengan layanan mencakup e-Payment Trade Logistics, IT Service Management for Trade Logistics, dan Consultation and Business Management for Trade Logistics itu sepanjang 2014 sebesar Rp 99 miliar dengan keuntungan Rp 2 miliar. Di 2013, ILCS mencatat pendapatan Rp miliar dengan kerugian Rp 22 miliar.  

Telkom sejak bertransformasi dengan menjalankan bisnis Telecommunication, Information, Media, Edutaintment, and Services (TIMES) memang rajin membuat perusahaan patungan dengan berbagai mitra strategis. Anak usahanya, TelkomMetra menjadi investment company yang biasanya digunakan Telkom dalam membuat perusahaan patungan.

Terbaru, pada  2014 TelkomMetra menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte Ltd. Perjanjian tersebut untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT TeltraNet Aplikasi Solusi (Teltranet) yang bergerak di bidang aplikasi solusi berbasis cloud computing.

Telstra Holding Singapore Pte Ltd merupakan anak usaha dari perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Limited. TelkomMetra memiliki 51%  saham Teltranet, sisanya 49% dimiliki oleh Telstra. Nilai kepemilikan 51% saham yang dikuasai TelkomMetra setara US$ 4,29 juta dari total US$ 8,43 juta modal saham ditempatkan.

Telkom sendiri baru mengeluarkan laporan keuangan untuk kinerja sepanjang 2014 dimana mencatat pendapatan sebesar Rp 89,696 triliun atau naik 8,11% dibandingkan 2013 sebesar Rp 82,967 triliun.

Sedangkan keuntungan yang diraih di 2014 yakni sebesar Rp 14,638 triliun atau naik 3,05% dibandingkan 2013 sebesar Rp 14,205 triliun.

Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengkalkulasi salah satu pemicu tertekannya adalah kinerja Telkom  karena kenaikan beban depresiasi menjadi Rp 5,1 triliun atau naik 32% per kuartal dan kenaikan beban umum dan administrasi  sebesar Rp1,6 triliun naik  189% secara per kuartal.

Agresifitas dan konsistensi Telkom berinvestasi ini juga menjadikan banyak analis masih mempertahankan saham dengan kode TLKM ini menjadi salah satu menu pilihan bagi investor untuk mengkoleksi sahamnya.

“Kami memilih Telkom  karena posisi yang kuat di sektornya, neraca keuangan yang sehat, dan yield dividen 4% yang atraktif. Rekomendasi Neutral disebabkan adanya risiko penurunan sebesar 3% terhadap TP Rp2.900. Saat ini saham Telkom ditransaksikan pada valuasi rasio harga saham terhadap laba (PE ratio) FY2015F sebesar 17,7x,” tutupnya.(dn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories