telkomsel halo

Omzet Bakrie Telecom Turun 32%

09:58:14 | 25 Apr 2014
Omzet Bakrie Telecom Turun 32%
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mencatat kinerja operasional kurang menggembirakan sepanjang kuartal pertama 2014.

Pemilik merek dagang esia ini dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan memiliki pendapatan sebesar Rp 390,499 miliar sepanjang kuartal pertama 2014 atau turun dibandingkan periode sama 2013 sebesar Rp 582,497 miliar.

Padahal, di periode yang berakhir Maret 2014 ini pelanggan Esia mencapai 12,258 juta nomor atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 11,651 juta pelanggan. Perseroan menderita kerugian usaha sebesar Rp 65,761 miliar berbanding terbalik dengan kondisi sama tahun lalu yang untung usaha Rp 50,380 miliar.

Namun, disisi bottom line, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 210,7 miliar pada kuartal pertama 2014 , lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 yang merugi Rp 97,5 miliar.

Pencapaian ini sepertinya didukung oleh keberhasilan perseroan dalam melakukan penurunan beban usaha sebesar 14% dan mendapatkan keuntungan dari kurs sebesar Rp 440,119 miliar. 

Pada Mei 2014 nanti pemilik kode saham BTEL ini harus membayar kembali cicilan bunga utang berdenominasi dollar AS.BTEL menanggung beban utang berupa wesel senior dengan total nilai US$ 380 juta. 

Surat utang itu memiliki bunga 11,5% per tahun. Cicilan bunga dari surat utang yang jatuh tempo 7 Mei 2015 ini harus dibayar dua kali setahun. Yaitu, setiap tanggal 7 Mei dan 7 November.

Dengan demikian, 7 Mei 2014 nanti, BTEL harus menyiapkan dana US$ 21,85 juta  atau Rp 246,9 miliar. Nilai yang sama juga harus dipersiapkan manajemen BTEL di 7 November 2014 mendatang.

Pada periode pembayaran cicilan 7 November 2013, BTEL mendapatkan keringanan berupa penundaan pembayaran dari kreditur.

Sejak 9 Juli 2013, BTEL menunjuk FTI consulting sebagai financial advisor untuk melakukan penelaahan bisnis dan keuangan. Kemudian, BTEL dan para pemegang obligasi membentuk steering committee untuk membahas re-profiling utang obligasi.

Sepanjang 2013 lalu Bakrie Telecom membukukan kerugian Rp 2,645 triliun . Tahun ini  Bakrie   menyiapkan belanja modal sekitar US$ 25 juta hingga US$ 30 juta  untuk menopang operasionalnya agar kinerja terus membaik.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year