telkomsel halo

S&P Turunkan Peringkat Bakrie Telecom

10:24:17 | 08 Nov 2013
S&P Turunkan Peringkat Bakrie Telecom
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kinerja PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang belum membaik hingga triwulan ketiga 2013 berimbas kepada peringkat perseroan.

Standard & Poor's (S&P) belum lama ini  menurunkan peringkat atau rating pemilik merek dagang Esia ini dari CCC menjadi CC. Lembaga pemeringkat internasional itu juga memangkas rating BTEL di wilayah Asia Tenggara dari AXCCC jadi AXCC.

Surat utang anak usaha BTEL, yakni Bakrie Telecom Pte Ltd pun tak luput dari aksi pemotongan peringkat S&P, dari CCC menjadi CC. S&P lantas memberi prospek (outlook) negatif bagi emiten ini.

"Kami menurunkan peringkat dari BTEL karena diperkirakan operator ini akan meleset membayar utang yang akan jatuh tempo pada 7 November 2013 . Kami tahu perseroan tengah bernegosiasi dengan kreditur untuk restrukturisasi utangnya,” ungkap  Analis Kredit Standard & Poor's Mehul Sukkawala, dalam keterangannya.

S&P akan menurunkan kembali rating menjadi D pada 8 November nanti, setelah BTEL gagal membayar bunga utang.

Berdasarkan laporan keuangan  kuartal III-2013, BTEL memiliki surat utang jenis guarantee senior notes senilai US$ 250 juta. Bunga surat utang ini sebesar 11,5% per tahun dan dibayar setiap 7 Mei dan 7 November tiap tahun, mulai Mei 2010 hingga Mei 2015.

"Kami tidak yakin pembayaran dapat dilunasi pada periode yang ditentukan. Sebab, unsecured notes BTEL mencapai sekitar 90% dari utang perusahaan, termasuk sewa pembiayaan," katanya.

S&P juga menganggap manajemen BTEL belum bisa mengeluarkan perseroan dari kompetisi yang ketat dengan mengandalkan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

Posisi BTEL yang beroperasi dengan lisensi mobility terbatas menjadikan perseroan susah berkompetisi Saat ini BTEL hanya  memiliki pangsa pasar 5% di wilayah  Jakarta, Bandung, dan Jawa Barat.
 
Per September 2013, kerugian bersih BTEL naik menjadi Rp 1,52 triliun, daripada periode yang sama tahun 2012 di posisi Rp 988,25 miliar. Sementara dana kas dan setara kas milik BTEL hanya sebanyak Rp 115,21 miliar.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year