telkomsel halo

XL Catat Pendapatan Rp 5,499 triliun di Kuartal I 2015

13:34:12 | 06 May 2015
XL Catat Pendapatan Rp 5,499 triliun di Kuartal I 2015
Dian Siswarini (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) mencatat pendapatan sebesar Rp 5,499 triliun sepanjang kuartal I 2015 atau flat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,5 triliun.

Dalam Info Memo laporan keuangan kuartal I 2015 dinyatakan pasokan pendapatan berasal dari layanan suara sebesar Rp 1,86 triliun, SMS (Rp 1,05 triliun), data dan VAS (Rp 1,6 triliun), serta interkoneksi sebesar Rp 642 miliar.

“Tahun 2015 ini akan menjadi periode transformasi bagi XL untuk dapat membangun bisnis yang lebih berkesinambungan dimasa yang akan datang, sejalan dengan perubahan dinamika industri dan pasar,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5).

Dijelaskannya, XL mengawali tahun 2015 dengan melakukan agenda transformasi yang berfokus pada upaya penciptaan nilai (value creation) jangka panjang.

Agenda transformasi tersebut mencakup tiga hal, yaitu memperbaiki bisnis inti selular (revamp), meningkatkan value bagi pelanggan (rise) serta menghasilkan bisnis-bisnis baru non selular (reinvent).

Transisi model bisnis baru yang berfokus pada penciptaan nilai jangka panjang ini akan memberikan dampak bagi XL, diantaranya perubahan strategi untuk meraih pelanggan, dari yang sebelumnya fokus pada kuantitas pelanggan (volume) beralih ke pelanggan yang produktif (value), selain juga melakukan pembenahan pada berbagai lini produk untuk mendukung pencapaian profitabilitas perusahaan.

XL sepanjang kuartal I 2015 memiliki 52,1 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 28 ribu alias naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 23 ribu.  Saat ini jumlah pengguna smartphone XL telah mencapai 17,2 juta pelanggan dengan tingkat penetrasi sebesar 33% selama kuartal pertama tahun ini.

Tertekan
Sementara Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) menurun 15% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,9 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 34%.

Penurunan EBITDA ini merupakan dampak adanya integrasi dengan Axis, yang mana proses akuisisi telah selesai dilakukan pada tanggal 19 Maret 2014 yang lalu. Di kuartal pertama tahun lalu dampak tersebut belum terlihat sepenuhnya.

Kerugian selama kuartal pertama 2015 sebesar Rp758 milliar merupakan dampak dari melemahnya Rupiah.Tanpa memperhitungkan dampak dari transaksi Forex  yang belum direalisasikan serta hasil pajak, maka XL hanya mencatat kerugian sebesar Rp79 milliar. Pada periode sama 2014, XL masih memiliki laba Rp 380 miliar.

XL telah membelanjakan Rp 769 milliar belanja modal untuk memperluas infrastruktur layanan Data dan layanan mobile, dengan sumber dana berasal dari internal. Hingga akhir Maret 2015, XL memiliki 52.942 BTS dimana 16.431 adalah Node B dan 180 eNode B.

Total hutang mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp30.2 triliun dari Rp28.4 triliun pada akhir kuartal empat tahun lalu, sehingga hutang bersih/EBITDA sedikit berkurang dari sebelumnya 2.9x menjadi 2.8x.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year