Dua hal ini dibutuhkan agar smart city sukses

08:06:55 | 13 Nov 2018
Dua hal ini dibutuhkan agar smart city sukses
Salah satu solusi smart city.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Adopsi smart city kian banyak dilakukan pemerintah daerah guna meningkatkan layanan publik ke masyarakat.

Perkembangan penduduk perkotaan yang tumbuh pesat dan kehadiran teknologi digital mendorong pengelola kota untuk menerapkan konsep smart city yang diyakini dapat meningkatkan layanan publik, ekonomi, dan lingkunan secara berkelanjutan.

"Kemampuan inovasi dan kemitraan strategis Pemerintah Daerah adalah faktor penting suksesnya adopsi bagi sebuah daerah," papar Kandidat Doktor ilmu manajemen Universitas Padjajaran Prasabri Pesti dalam Fokus Group Discussion yang digelar Telkom dengan topik Smart City, di Lampung beberapa waktu lalu.

Forum ini bertujuan mendiskusikan hasil penelitian tentang smart city dari Prasabri Pesti yang juga Coordinator Group of Faculty Member Telkom.

Para pakar yang menjadi narasumber diskusi diantaranya Akademisi Dr. Andi Desfiandi, dan Dr. Hasan Basri, Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Dr.Khaidarmansyah, Sekjen Asosiasi Logistic Forwarding Indonesia Mashabi, SP,  Direktur Eksekutif Mitra Bentala Seno Harto, S.sos, General Manager Telkom Lampung M. Hasan Hamdani, SMB., MM,  

Hadir akademisi dari Univeritas Padjadjaran dan Univeristas Indonesia yakni Dr. Martha Fani, Dr. H. Sulaeman Rahman, Dr. Hj. Umi Kaltum, Dr Sri Rahayu, dan Dr. Abdul Mukti Soma.

Praktisi Internet of Things (IoT) ini menjelaskan dimensi pengukuran smart city dan faktor-faktor utama pembangunan SmartCity.

"Selain dua hal di atas, faktor lain yang menentukan adopsi smart city sukses adalah pemerintah daerah juga perlu mempekuat kapabilitas unik dan kemampuan adaptasi perubahan lingkungan eksternal, serta tak kalah penting upaya paralel meningkatkan literasi digital masyarakat,"katanya.

Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Khaidarmansyah mengakui model penelitian kota cerdas dengan penekanan pada dimensi penguatan kapabilitas unik, literasi digital dan kemitraan.  

"Kota Bandar Lampung akan menerapkan konsep smart city dengan model akademik dan empiris yang fit," katanya.

Wakil dunia pendidikan Andi Desfiandi menyoroti dimensi kinerja Smart City, menurutnya ujung dari implementasi smart city adalah smart economy dan smart living, yakni pertumbuhan ekonomi dan kenyaman hidup masyarakat. “Teknologi sebagai enabler, bukan outcome”, jelasnya.

Sementara Kepala Prodi Doktor Ilmu Manajemen UNPAD Dr Sulaeman mengapresiasi keterlibatan unsur Akademisi, Bisnis, Komunitas dan Pemerintah dalam diskusi ini.

"Unsur ABCG (academy, business. Community, Government) menurutnya harus selalu bersinergi untuk hasil terbaik implementasi smart city," katanya.

GM Telkom Lampung Hasan Hamdani mengakui pentingnya faktor inovasi dan kemitraan strategis.

"Telkom siap untuk menjadi mitra utama pemerintah kota dalam implementasi smart city. Kita siap menjadi partner strategis Pemerintah Kota Bandar Lampung," pungkasnya.(ad)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories