Tingkat kesuksesan startup di Indonesia masih rendah

08:37:36 | 11 Dec 2017
Tingkat kesuksesan startup di Indonesia masih rendah
JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah melihat tingkat kesuksesan startup di Indonesia untuk menjadi unicorn saat ini masih sangat rendah.

Unicorn adalah startup dengan valuasi US$ 1 miliar. Di Indonesia sudah ada 4 startup masuk dalam kelas bergengsi ini yaitu Tokopedia, GO-JEK, Traveloka, dan Bukalapak.

Tokopedia diestimasi punya valuasi sekitar Rp 50 triliun, GO-JEK (Rp 40 triliun), Traveloka (Rp 26 triliun), dan Bukalapak (Rp 15 triliun).

“Keinginan teman-teman startup untuk menjadi unicorn ini kuat. Namun stage tengah dari startup menjadi unicorn ini yang saya katakan hilang, bagaimana mereka setelah jadi startup, setelah seed capital, kemudian menjadi unicorn. Inilah masalah yang kita bicarakan sekarang,” ungkap Menkominfo Rudiantara kala membuka Program Next Indonesia Unicorn (NextIcorn), belum lama ini.

Diungkapkannya, tingkat kesuksesan startup untuk menjadi unicorn saat ini masih sangat rendah. “Success ratio startup untuk bisa jadi growing company itu rendah, dulu awal Saya jadi Menteri itu 2%, sekarang makin naik jadi 3% lebih. Belum jadi unicorn, kalo unicorn lebih kecil lagi,” jelas Rudiantara.

Menurutnya, program  NextIcorn merupakan upaya untuk membuat marketplace yang lebih terstruktur dan tertata bagi para startup yang ingin menjadi unicorn.

“Keinginan teman-teman ini harus kita buat program yang lebih terstruktur, tertata. Tidak boleh lagi melepaskan saja ke teman-teman. Daripada pusing cari investor, investor juga cari-cari startup, ya sudah kami pemerintah bersama dengan teman-teman menjadi marketplace memfasilitasi ini semua,” jelasnya.

Para startup yang mengikuti program Nexticorn ini akan diikutkan dalam proses kurasi, di mana akan dilakukan pengecekan mulai dari business plannya seperti apa, market validationnya, apakah teknologinya sustainable atau tidak. “Nanti yang dipilih diajak untuk bertemu dengan investor agar ada investasi. Proses kurasi ini dilakukan sehingga saat ketemu dengan investor kita juga punya sales deck yang isinya startup,” kata Rudiantara.

Nexticorn kali ini merupakan program kedua yang digelar oleh Kementerian Kominfo, setelah sebelumnya telah diselenggarakan Nexticorn pertama pada bulan September 2017 di Jakarta. Bekerjasama dengan AMVESINDO (Pemodal Ventura untuk Startup Indonesia) dan Global Consulting Ernst & Young, program ini bertujuan untuk menghasilkan unicorn-unicorn startup digital baru di Indonesia. 

Chief Coordinator AMVESINDO Donald Wihardja mengharapkan dengan NEXTICORN dapat mempermudah startup untuk menggalang dana, terutama di level Series B (untuk mendapatkan US$5 juta ke atas) dengan memfasilitasi pertemuan mereka dengan investor, baik lokal maupun international.

"Untuk itu kami akan hadirkan NEXTICORN di acara-acara terkenal yang terbukti mengumpulkan investor di Indonesia dan di Asia, serta menyiapkan acara Business Meeting dengan start-up di sana,” katanya

Sebagaimana diketahui AMVESINDO merupakan Asosiasi dari para pemodal Ventura yang menempatkan dananya pada startup-startup di Indonesia. 

Organisasi ini mengumpulkan data-data dari start-up, contact info mereka, pitch deck, dan sebagainya, yang dapat diakses investor dengan mudah secara online, ataupun sebagai buku Compendium yang di cetak.(wn)

Artikel Terkait