JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) siap mendukung aksi perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital agar kompetitif di masa depan.
Director Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology Jip Ivan mengatakan, iklim usaha di Indonesia masih optimis walau tetap realistis terhadap situasi perekonomian di tahun 2017.
“Aksi transformasi menuju digital terus menggelinding. Kami mengusung solusi IBM API Connect dengan platform IBM Power Systems untuk mendukung transformasi digital dari pelanggan,” katanya, kemarin.
Dijelaskannya, IBM Power Systems merupakan server andal yang banyak dipakai untuk berbagai aplikasi kritikal dan mendukung pengembangan platform bisnis ke era digital. Perusahaan dapat dengan mudah membuat, mengelola, dan mengamankan aplikasi berbasis mobilenya dengan keunggulan dari IBM Power Systems. IBM Power Systems menyajikan peningkatan efisiensi dan mampu mengelola workload yang tinggi.
Head of Digital Solution Multipolar Technology Ellen menambahkan pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini tak pelak membawa para pelaku usaha mulai bergerak ke arah transformasi digital.
“Transformasi digital dimudahkan dengan teknologi IBM API Connect yang merupakan platform IBM Power Systems. IBM Power Systems dapat mengadaptasi semua kemajuan seiring dengan perkembangan trend saat ini, baik itu bisnis, ekonomi, analytic, reporting bahkan perkembangan teknologi itu sendiri,” jelasnya.
Pahami
Pada kesempatan lain, Country Manager IDC Indonesia dan Filipina Sudev Bangah menyarankan tren transformasi digital untuk perusahaan hendaknya memiliki pemahaman yang tepat. Terdapat perbedaan makna antara istilah digitalization dan digitization dalam mengadopsi teknologi, terutama untuk divisi TI.
"Digitalisasi bukan hanya memanfaatkan infrastruktur untuk masuk ke dunia digital. Transformasi digital justru mendorong para pelaku usaha untuk menciptakan model bisnis baru melalui platform digital," katanya.
Selain itu, untuk menciptakan model bisnis baru dari transformasi digital, perusahaan juga harus memiliki kemampuan yang tepat. Dalam hal ini, data adalah sumber daya utama mereka untuk merangkul pelanggan baru.”Di sinilah peran penting big data dan analisis untuk menggandeng pelanggan baru," lanjutnya.
Big data dan analisis adalah dua aspek yang harus dimiliki perusahaan dalam mengeksekusi data, terutama untuk kecepatan menarik dan mengolah data tersebut. Telekomunikasi dan perbankan adalah dua sektor bisnis yang paling cepat menerapkan dua aspek ini.
Dikatakannya, meskipun 60-70% CEO di Indonesia dan Filipina sangat mendukung trasnformasi digital, namun mereka miemiliki alokasi bujet paling rendah.
Indonesia adalah negara dengan pengeluaran bujet terendah untuk proyek transformasi di kawasan Asia Tenggara. Faktanya, Desember 2015, semua pelaku usaha memotong bujetnya. Sektor Migas misalnya memotong bujet hingga 50% dan Manufaktur hingga 15%. Satu-satunya yang meningkat adalah ritel hingga 5% karena mereka menghadapi kompetisi besar dari eCommerce.(ak)