Opensignal ungkap operator yang paling menderita ketika Blackout 4/8

10:21:00 | 15 Aug 2019
Opensignal ungkap operator yang paling menderita ketika Blackout 4/8
Penjaga toko di sebuah pusat perbelanjaan ketika terjadinya pemadaman listrik massal di Jakarta dan Jawa Barat beberapa waktu lalu.(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Lembaga riset OpenSignal mengeluarkan laporan berjudul terkait padamnya aliran listrik pada 4 Agustus 2019 atau dikenal dengan "Blackout 4/8 di Indonesia. (Baca: Padamnya Kota Kami)

Dalam artikel berjudul "Jakarta’s blackout had a nationwide impact on 3 and Indosat’s networks", Opensignal meneliti dampak dari padamnya aliran listrik bagi pengguna seluler selama terjadinya pemadaman.

Hal yang mengejutkan ditemui OpenSignal adalah area yang diteliti ternyata tidak hanya Jakarta dan Jawa Barat, tetapi juga terasa ke pelanggan di seluruh Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

OpenSignal menyatakan penggunanya terkena dampak pemadaman listrik selama 12 jam di seluruh area di atas.

Namun, pengguna Smartfren, Telkomsel dan XL hanya terkena dampak di wilayah pemadaman (Jakarta dan Jawa Barat), sedangkan pengguna 3 (Tri) dan Indosat merasakan dampak gangguan layanan secara nasional.

Para pengguna seluler di Jakarta, Banten, Jawa Barat mengalami penurunan layanan 4G lebih dari 10 jam dari lima operator yaitu Telkomsel, Smartfren, XL, Indosat, dan 3. 

Pengguna Telkomsel dan Indosat membutuhkan waktu lama untuk kembali merasakan layanan 4G (lebih dari 19 jam di Jawa Barat), sementara pengguna Tri yang lebih luas wilayahnya terkena dampak pemadaman aliran listrik lebih cepat mengalami recovery.

Opensignal ungkap operator yang paling menderita ketika Blackout 4/8

OpenSignal menilai Smartfren yang paling cepat melakukan recovery jaringan ketika aliran listrik kembali normal. Pelanggan Smartfren kembali menikmati layanan 4G, 11 jam pasca listrik dipadamkan.

OpenSignal juga menemukan fakta, ketika listrik dipadamkan, ketersediaan layanan 4G bagi pelanggan 3 dan Indosat di Jakarta hanya di bawah 20%, sementara pelanggan Telkomsel, Smartfren, dan XL mengalami penurunan kualitas layanan secara gradual. Namun, angka ini lebih rendah dari normal dimana 87% tersedia layanan 4G di Jakarta.

Penurunan kualitas layanan 4G terasa oleh pelanggan Telkomsel dan XL ketika pemadaman masuk waktu lima jam dimana hanya tersedia sekitar di bawah 50%, sedangkan Smartfren di waktu yang sama ketersediaan 4G masih di angka 73%.

Kesimpulannya, pemadaman listrik memberikan pengaruh besar bagi layanan seluler. Dari peristiwa Blackout 4/8 terlihat operator memang memiliki backup untuk menyalakan BTS tetapi tidak tersedia di semua area operasinya. Hal lain yang menarik dilihat adalah kecepatan pemulihan layanan pasca pemadaman dari masing-masing operator guna kembali melayani pelanggannya.(id) 

Baca Juga: