Kominfo pastikan 102 BTS hadir di perbatasan NKRI

10:25:34 | 22 Sep 2016
Kominfo pastikan 102 BTS hadir di perbatasan NKRI
Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) memastikan sebanyak 102 BTS akan hadir di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada akhir 2016 untuk menjaga kedaulatan negara.

“Agenda Nawacita ketiga adalah membangun Indonesia dari daerah pinggiran melalui pembangunan BTS di wilayah perbatasan. Pembangunan BTS menjadi program jangka pendek Kominfo, sedangkan Proyek Palapa Ring menjadi program jangka panjangnya," papar Menkominfo Rudiantara, seperti dikutip di portal Kominfo, (22/9).

Kementerian Kominfo akan membangun 86 BTS di perbatasan Kalimantan, dimana 7 diantaranya sudah on air. Sedangkan untuk Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 16 BTS. "Kami targetkan akhir tahun 2016 pembangunan BTS di perbatasan sudah bisa diselesaikan. Dan pada 2017 teknologinya akan ditingkatkan tidak hanya voice dan SMS saja," kata Rudiantara.

Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan bahwa terkait Program Palapa Ring, sudah ada 400 Kabupaten/Kota yang sudah memiliki akses broadband. "Untuk daerah perbatasan, pemerintah bersama operator membangun dengan menggunakan dana USO. Untuk Papua, kita masih belum tahu teknologi apa yang akan dipakai. Namun target kami 2019 seluruh Kabupaten/Kota sudah terkoneksi," jelasnya.

Rudiantara mengatakan bahwa permasalahan dalam membangun daerah perbatasan mencakup pengadaan tanah lokasi, pasokan listrik yang terbatas serta banyaknya aturan yang tidak efektif. Untuk itu diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun daerah perbatasan.

Asal tahu saja, Rencana Aksi Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2016 menyebutkan bahwa anggaran pembangunan perbatasan sebesar Rp 9.201 triliun berasal dari himpunan kegiatan 23 Kementerian/Lembaga.

Jika dibandingkan dengan Rencana Aksi Tahun 2015 sebesar Rp 13.964 triliun yang berasal dari kegiatan 26 K/L, maka Rencana Aksi Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 4.763 triliun atau sebesar 34%.(wn)

Baca Juga: