SwipeRx berdayakan ahli farmasi melalui digital

11:49:18 | 26 Apr 2018
SwipeRx berdayakan ahli farmasi melalui digital
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - SwipeRx merupakan platform yang menghubungkan ahli farmasi dan apoteker se-Asia Tenggara yang juga merupakan komunitas ahli farmasi terbesar se-Asia.

Didirikan di bawah naungan mClinica, organisasi teknologi kesehatan dari Singapura, SwipeRx dibentuk untuk mengakomodir kebutuhan ahli farmasi dan apoteker lokal untuk menjadi profesional yang lebih baik.

Selama 15 bulan terakhir sejak peluncurannya pada Januari 2017, terhitung lebih dari 77.000 ahli farmasi telah terdaftar sebagai pengguna SwipeRx, termasuk satu dari tiga apoteker di Indonesia dan satu dari dua apoteker di Filipina.

Pertumbuhan cepat SwipeRx di Asia Tenggara dapat dikaitkan dengan fakta bahwa SwipeRx ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan nyata di bidang kesehatan.

Sebelum munculnya SwipeRx, para ahli farmasi cenderung terabaikan oleh LSM, lembaga pemerintah, dan perusahaan farmasi, dikarenakan sulitnya untuk mengakses mereka.

Hal ini juga dikarenakan apotek-apotek yang berlokasi di Asia Tenggara merupakan jaringan yang terfragmentasi, dimana sebagian besar terdiri dari usaha-usaha kecil yang dijalankan oleh keluarga dan rantai perekonomian kecil lainnya - di Vietnam, misalnya, demografi ini terdiri oleh 90% dari 40.000 apotek.

SwipeRx menyadari hal ini dan menciptakan platform yang menghubungkan para apoteker dalam satu wadah, menimbang betapa krusialnya peran mereka dalam berbagai masalah kesehatan.

Hal ini termasuk peran mereka dalam menasihati gaya hidup, seperti pemilihan nutrisi yang tepat, penurunan berat badan untuk obesitas, cara berhenti merokok, serta mengobati masalah kronis seperti diabetes atau hipertensi.

Keberhasilan SwipeRx dalam memberdayakan apoteker sebagai profesional kesehatan terdepan pun adalah bukti bagaimana SwipeRx sepenuhnya diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari pengguna, untuk hampir setiap bagian dari profesi mereka.

Ketika apoteker membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai obat tertentu, mereka dapat mencarinya di SwipeRx di bagian informasi obat, yang merinci semua obat yang terdaftar di negaranya. Lebih dari 16.000 apoteker telah menggunakan fitur ini, dan jumlah pengguna SwipeRx terus bertambah setiap harinya.

Tidak hanya menyediakan informasi tentang obat-obatan, ketika apoteker membutuhkan saran dari rekan sesama profesi, mereka akan beralih ke forum diskusi SwipeRx, di mana mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada komunitas yang terdiri dari 77.000 ahli farmasi se-Asia Tenggara.

Lebih dari 9.700 jawaban telah diterima untuk pertanyaan yang diajukan di SwipeRx yang menunjukkan bagaimana para ahli farmasi saling membantu untuk memecahkan tantangan kesehatan dikalangan masyarakat. Pengguna SwipeRx mendapatkan bantuan dalam segala hal mulai dari cara membaca resep dengan tulisan tangan yang sulit untuk dipahami hingga peraturan lokal di masing-masing daerah operasinya.

Hingga saat ini lebih dari 5.000 apoteker juga menggunakan SwipeRx sebagai alternatif untuk menyelesaikan modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development (CPD) untuk memperbaharui lisensi mereka sejak peluncuran fitur ini pada akhir 2017. Dengan demikian, para apoteker mampu menghindari kerumitan yang mengharuskan mereka untuk mengambil cuti kerja dan bepergian untuk mendapatkan poin Satuan Kredit Partisipasi (SKP).

CEO dan pendiri mClinica Farouk Meralli mengaku bangga bahwa SwipeRx sekarang memainkan peran integral dalam kehidupan sehari-hari apoteker, dan beliau percaya bahwa masih ada jalan yang panjang untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperbaiki perawatan kesehatan di wilayah Asia Tenggara.

“Keberhasilan awal SwipeRx telah memvalidasi masalah yang ingin kami pecahkan: Apoteker di Asia Tenggara memerlukan alat dan sumber daya yang lebih baik, karena secara tradisional mereka  masih terabaikan dalam kesehatan masyarakat. Kami disini mengutamakan para ahli farmasi. Mengembangkan SwipeRx sebagai pusat bagi para ahli farmasi sama pentingnya dengan apa yang diindikasikannya: mereka akan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada ratusan juta pasien di seluruh Asia,” ujar Meralli dalam keterangan, kemarin.

Beliau turut mencatat bahwa basis pengguna, yaitu ahli-ahli farmasi yang tergabung di SwipeRx, telah menjangkau dan berhubungan dengan lebih dari 100 juta pasien setiap bulannya dalam praktek kefarmasian mereka setiap hari. 

Seperti yang dijelaskan Meralli, sebagian besar apoteker terlewatkan dibidang kesehatan yang mendukung dokter, dan tren ini berlaku lebih banyak untuk segmen tertentu dari profesi tersebut, seperti wanita dan mereka yang beroperasi di daerah pedesaan. Untungnya, SwipeRx memperluas inklusi untuk sub-kelompok ini, yang telah mengadaptasi platform secara massal: menghadirkan platform dengan 77.000 pengguna, yang lebih dari 70% adalah perempuan dan 34% lainnya bekerja di apotek di daerah pedesaan.

Kepala Staff Operasi mClinica, Vasil Rusinov, menyebutkan bahwa SwipeRx dan organisasi teknologi kesehatan seperti mClinica sangat menyadari bagaimana platform ini dapat membantu kelompok-kelompok yang disebutkan sebelumnya.

“Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) memainkan peran penting dalam memperkuat layanan kesehatan di komunitas mereka. Namun mereka sering terlewatkan ketika dikaitkan dengan informasi teknologi. Membantu segmen profesi farmasi ini sangat penting bagi kami sebagai sebuah organisasi karena sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam skala besar. Dengan SwipeRx, kami dapat membantu mereka mengedepankan perawatan kesehatan yang layak didapatkan oleh setiap pasiennya,” tutup Rusinov.(ak)

Artikel Terkait