Jakarta (IndoTelko) – Gembar-gembor peningkatan layanan dan kualitas jaringan terus ditabuh oleh operator seluler di Tanah Air. Gong jaringan 4G pun juga sudah dipukul. Artinya konsumen telekomunikasi seluler dan nirkabel di Indonesia siap masuk pada fase selanjutnya perkembangan teknologi telekomunikasi.
Bukan hanya isapan jempol dan omong kosong belaka bila bicara kekuatan jaringan operator khususnya akses data. Berbagai kota besar di belahan Nusantara sudah mulai mencicipi akses data super cepat 4G. Telkomsel, XL, dan Indosat saling berlomba unjuk kekuatan di jaringan 4G khususnya di kawasan publik yang notabene selalu ramai saban harinya. Sebut saja Bandara International Soekarno-Hatta.
Bandara International Soekarno-Hatta merupakan pintu masuk utama ke ibukota melalui transportasi udara. Seyogyanya operator seluler memberikan layanan yang prima di kawasan ini. Apalagi bukan hanya warga negara Indonesia saja yang berlalu-lalang dan membutuhkan akses telekomunikasi terbaik, juga warga negara asing. Namun sejauh apa kekuatan jaringan operator seluler di area ini. Apakah kecepatannya sudah sesuai dengan teknologi yang digunakan oleh operator-operator tersebut?
Beberapa waktu lalu tim uji jaringan Indotelko.com dan IndiTOURIST.com berkesempatan melakukan uji coba jaringan di area ini. Perangkat uji yang kami gunakan adalah ponsel yang sudah berteknologi 4G dan aplikasi Sensorly dan Speedtest sebagai pengukur. Hasilnya cukup mengejutkan. Dua operator yang sudah menggelontorkan jaringan 4G memiliki kecepatan yang sepadan dengan teknologi yang digunakan. Sedangkan dua operator lainnya yang masih betah dengan layanan 3G dan 3,5G nya justru kedodoran dan kekuatannya tidak sesuai dengan teknologi yang digunakan. Berikut paparan hasil uji coba jaringan seluler di kawasan Bandara International Soekarno Hatta.
Telkomsel dan XL
Dua operator ini begitu percaya diri dengan teknologi 4G nya yang sudah komersil. Kekuatan jaringannya sungguh bisa diandalkan. Angka kecepatan jaringan yang muncul di mesin pengukur yang kami gunakan mencapai 16,59 Mbps untuk Telkomsel dan 9,35 Mbps untuk XL bila digunakan untuk mengunduh berbagai data. Sementara bila kita hendak melakukan upload dengan jaringan dua operator ini, Telkomsel punya kekuatan upload mencapai 4,68 Mbps dan XL berkekuatan upload 1,12 Mbps.
Lemahnya Tri dan Indosat
Lain halnya operator Indosat dan Tri. Dua operator ini boleh jadi masuk kategori kelas dua, lantaran keduanya belum serius menggarap pasar 4G khususnya di Ibukota. Di level operator “kelas dua” ini, Indosat dan Tri yang masih mengandalkan 3G dan 3,5G nya tak mampu menunjukkan performa terbaiknya yang memanfaatkan jaringan generasi ketiga tersebut. Kekuatan akses data keduanya hanya mampu menunjukkan angka 2,53 Mbps untuk Indosat, dan 0,17 Mbps milik Tri bila digunakan untuk mengunduh data. Sementara untuk melakukan upload data, masing-masing kecepatannya hanya mencapai 0,53 dan 0,02. Berdasar angka hasil uji ini, kedua operator bisa dibilang memberikan layanan yang mengecewakan di area “wajah” Indonesia.
CDMA Smartfren
Lain halnya dengan operator CDMA satu-satunya yang masih menunjukkan denyut kehidupan. Smartfren dengan layanan EVDO-nya punya kecepatan unduh data mencapai 1,12 Mbps dan kekuatan upload di level 0,32 Mbps.
Merujuk hasil uji jaringan di kawasan ini, nampak jelas kekuatan jaringan operator yang benar-benar serius memberikan layanan kepada pelanggan. Dan terlihat pula operator yang sebut saja nanggung dalam memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Pelanggan dan calon pelanggan bisa memilih operator mana yang layak digunakan dan operator mana yang harus ditinggalkan. Koneksi internet berkecepatan tinggi sudah jadi kebutuhan, bukan main-main atau sekedar coba-coba apalagi gengsi. (sg)