JAKARTA (IndoTelko) Musim liburan akhir tahun 2023 semakin dekat. Pada masa ini, peritel tengah berlomba-lomba mempersiapkan pengalaman berbelanja yang menarik dengan dukungan teknologi.
Menurut laporan Outbrain 2023 , holiday retail season, yang berlangsung dari November hingga Desember, akan tumbuh sebesar 4,5% tahun ini menjadi $1,3 triliun, dengan penjualan e-commerce diperkirakan tumbuh sebesar 11,9%.
Seiring dengan lanskap preferensi konsumen yang terus berkembang, bisnis dituntut untuk mengikuti perkembangan tren terkini untuk memanfaatkan antusias liburan akhir tahun.
Berikut adalah lima tren ritel untuk musim liburan akhir tahun 2023.
1. Personalisasi Berbasis AI
Personalisasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih akan menjadi tren berpengaruh bagi para peritel di momen liburan akhir tahun. Sebagai contoh, teknologi AI dapat memberikan rekomendasi produk serta menciptakan perjalanan belanja yang personal sesuai dengan preferensi yang tersimpan pada data pelanggan. AI juga dapat menganalisis perilaku dan keluhan konsumen untuk membantu peritel dalam menyediakan konten yang relevan dan terpersonalisasi. Adopsi teknologi ini bermanfaat dalam membantu peritel untuk meningkatkan kemungkinan pembelian produk.
2. Virtual Try-On
Virtual try-on juga menjadi semakin populer di musim liburan akhir tahun ini. Teknologi tersebut memungkinkan pelanggan melihat tampilan makeup, aksesoris, hingga pakaian. Dengan bantuan augmented reality (AR) dan AI, pelanggan dapat mencoba produk virtual secara real time dengan menggunakan kamera smartphone mereka.
Teknologi virtual try-on merupakan terobosan baru dalam online retail. Pelanggan dapat melihat tampilan penggunaan produk pada diri mereka, tanpa mencoba produk atau mengunjungi toko secara langsung. Mengatasi suasana belanja yang jenuh, brand dapat memasarkan produk mereka dengan fitur unik ini untuk menghadirkan keunggulan kompetitif. Virtual try-on dapat meningkatkan konversi pembelian, dan kepuasan pelanggan, serta mengurangi pengembalian produk — sebuah win-win solution bagi semua pihak.
3. Sustainability dan Teknologi Ramah Lingkungan
Pada 2023, 78% konsumen menyadari bahwa sustainability atau keberlanjutan adalah hal yang penting. Semakin banyak orang mencari produk dan brand ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Oleh sebab itu, semakin banyak peritel menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti pencahayaan hemat energi, sistem tata udara HVAC, serta menyediakan produk eco-friendly atau menggunakan kemasan ramah lingkungan.
Teknologi seperti virtual try-on dapat membantu misi keberlanjutan brand dengan mengurangi kebutuhan sampel atau tester fisik yang berpotensi menghasilkan banyak sampah. Pelanggan dapat mencoba produk secara virtual tanpa membutuhkan kehadiran fisik produk tersebut. Ditambah lagi, penurunan tingkat pengembalian produk sebagai dampak dari adopsi teknologi virtual try-on membantu peritel untuk mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pengembalian produk.
4. Gamifikasi
Gamifikasi pengalaman berbelanja dengan poin loyalitas atau tantangan interaktif dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan. Peritel dapat menggunakan gamifikasi untuk menciptakan pengalaman seru dan imersif yang memotivasi pelanggan untuk menjelajahi lebih banyak produk, menghabiskan lebih banyak waktu di platform mereka, dan membagikan saran. Tren gamifikasi memberikan ruang kreativitas untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.
Beberapa contoh gamifikasi di industri ritel saat ini adalah personality quiz yang menawarkan rekomendasi produk atau virtual try-on game yang memungkinkan pemain memilih dan memadupadakan outfit.
5. Robot dan Otomasi
Peritel juga menggunakan robot dan otomatisasi untuk menuntaskan pekerjaan seperti manajemen inventaris, order fulfillment, hingga customer service. Robot dan otomatisasi dapat membantu menyederhanakan operasional dan meningkatkan pengalaman berbelanja secara keseluruhan. Otomatisasi yang didukung AI membantu bisnis mengelola inventaris secara efisien, memprediksi tren, dan menghemat biaya.
Beberapa peritel bahkan mungkin menggunakan robot di dalam toko untuk menghadirkan kebaruan yang menarik perhatian dan keingintahuan pelanggan. Misalnya, kehadiran robot pelayan atau barista, serta berbagai bentuk teknologi AI yang dapat menjawab pertanyaan, mengaudit stok barang, dan menawarkan fitur virtual try-on.(wn)