JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) siap mendukung program Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) yang digagas pemerintah agar bantuan sosial tepat sasaran.
“Kita memang dukung program e-Warong. Kalau sudah bicara salurkan bantuan ke seluruh Indonesia, siapa yang sinyalnya ada dari Sabang sampai Merauke? Silahkan jalan-jalan saja, pasti Telkom Group (termasuk Telkomsel) bukan? Bagaimana mau salurkan bantuan non tunai kalau tidak ada sinyal? Tentu Telkom Group siap dukung fasilitas telekomunikasinya,” tegas Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, Senin (22/8).
e-Warong merupakan bagian dari KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Program Keluarga Harapan (PKH) pada Pilot Project Bantuan Sosial melalui Kartu Keluarga Sejahtera dengan Layanan Sistem Pembayaran Himpunan Bank Negara (Himbara).
Pada awal peluncuran, pemerintah membuka tujuh cabang e-warong yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya di Jakarta. Sebanyak 612 ribu masyarakat yang masuk kategori Program Keluarga Harapan (PKH) telah diberikan layanan ini.
Nantinya, tiga juta masyarakat penerima PKH dapat menikmati layanan e-warong pada tahun depan. Adapun target penerima PKH sampai November 2016 diperkirakan 6 juta orang.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara e-Warong merupakan sebuah kerja yang sudah lama dirancang oleh pihak telekomunikasi dan perbankan. ”Apabila bicara mengenai teknologi sebenarnya Program e-Warong ini sudah dibicarakan lama antara teman–teman telekomunikasi. Ini sudah menjadi dapur antara telekomunikasi dan perbankan memangujung-ujungnya manajemennya dan float-nya punya siapa?” tutur Rudiantara dalam portal resmi KemenKominfo.
Ditambahkan Rudiantara, walaupun teknologinya dikerjakan daritelekomunikasi dan seluler mereka tidak bisa mengambil uang. ”Saya yakinkan bahwa walaupun teman-teman seluler dan telekomunikasi membuat kreatifitas uang tersebut tetap tersimpan di bank dan tidak punya float untuk mengambil uang tersebut,” kata Rudiantara.
“Masyarakat tidak tidak perlu tahu teknologinya kayak bagaimana dan tidak perlu tahu uangnya dimana, akan tetapi masyarakat tahu dapat alokasi berapa untuk transaksi kebutuhan bahan pokok sehari-hari,” tandas Rudiantara.
Sementara Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan peluncuran program ini sebagai upaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial tanpa melalui transaksi tunai. Harapannya, bantuan sosial yang diberikan pemerintah dapat tepat jumlah, sasaran, dan kualitas.
Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan program ini sinergi antara Telkom sebagai penyedia layanan internet, Perum Bulog sebagai penyalur kebutuhan pangan, dan Bank Mandiri, BNI, BRI, serta BTN sebagai penyedia layanan pembayaran dan penampung dana.(wn)