Pertama di Indonesia, XL ujicoba 5G outdoor

15:18:12 | 12 Apr 2017
Pertama di Indonesia, XL ujicoba 5G outdoor
Presiden Direktur, Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul (kiri) bersama Presiden Direktur XL Dian Siswarini, dan Direktur/Chief Service Management Officer XL Axiata Yessie D Yosetya tengah menyaksikan perangkat 5G.(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bekerjasama dengan Ericsson Indonesia menyelenggarakan ujicoba teknologi 5G outdoor atau dilakukan di luar ruangan, yang pertama kali dilakukan di Indonesia.

Penyelenggaraan ujicoba ini merupakan inovasi XL Axiata untuk menjadi yang terdepan dalam menjajaki dan mempersiapkan adopsi terhadap tren teknologi terbaru. Kedua pihak sepakat bahwa uji coba ini merupakan bagian dari upaya mempelajari lebih dalam mengenai seluk-beluk teknologi 5G dalam rangka persiapan untuk menyongsong implementasi teknologi jaringan tercanggih ini secara global di tahun 2020 mendatang.

Teknologi 5G diklaim mampu menghadirkan kecepatan koneksi hingga 20 Gbps, jauh melebihi kemampuan teknologi 4G LTE yang baru sekitar dua tahun terakhir diimplementasikan di Indonesia.

Uji coba yang dilaksanakan di halaman luar Grha XL, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, ini bertujuan antara lain dalam rangka mendalami aspek teknis teknologi 5G, meliputi pemasangan antenna radio, BTS serta uji coba teknis. Untuk perangkat baseband di jaringan XL Axiata.

Mekanisme ujicoba yang dilakukan adalah dengan menempatkan perangkat radio 5G. Uji coba dilakukan untuk mendemonstrasikan keandalan teknologi ini dalam tingkat kecepatan yang jauh melebihi 4G dengan tingkat latency yang sangat rendah. Perangkat yang akan digunakan adalah base station 5G, sistem pemancar radio berbasis teknologi 5G dengan teknologi Antenna Integrated Radio, user equipment 5G, dan sarana pendukung lainnya.

“Ujicoba di luar ruang (outdoor) yang kami lakukan ini, selain untuk secara langsung mengetahui apa saja keunggulan teknologi 5G, sekaligus juga untuk menegaskan konsistensi XL Axiata untuk selalu berinovasi menjadi operator terdepan dalam menjajagi dan mempersiapkan adopsi terhadap tren teknologi terbaru di masa depan. Sebagaimana diperkirakan, teknologi 5G akan mulai bisa diimplementasikan secara global pada 2020, berarti tinggal sekitar 3 tahun lagi, bahkan bisa lebih cepat lagi, karena saat ini pertumbuhan pelanggan/penggunaan layanan 4G sangat cepat sekali diluar prediksi kita semua," kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, di Jakarta, Rabu (12/4).

Direktur/Chief Service Management Officer XL Axiata Yessie D Yosetya menambahkan berkaca pada pengalaman impelentasi 4G, Indonesia harus memulai persiapan 5G lebih awal. "Indonesia terlambat 3-4 tahun dalma implementasi 4G. Tetapi sukurlah pertumbuhan 4G lebih cepat daripada diprediksikan," katanya.

Dikatakannya, jika teknologi 5G dijalankan beberapa aplikasi yang siap digunakan adalah Virtual Reality, Autonomous Car, Augmented Reality, Robotic, da Real time collaboration.

Selain mampu menghadirkan kecepatan koneksi hingga 20 Gbps, juga memiliki latency yang sangat rendah (<=1ms end to end latency). Selain itu, 5G juga mampu menyediakan koneksi simultan hingga kurang lebih 2000 pengguna aktif. Selanjutnya, teknologi jaringan tercanggih ini juga unggul pada sisi penghematan tenaga, bahkan hingga 1000x lebih efisien dibandingkan dengan teknologi perangkat hari ini.

Presiden Direktur, Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul menjelaskan menampilkan 5G demo bersama dengan XL Axiata tidak hanya membuktikan kepemimpinan Ericsson dalam teknologi bergerak generasi berikutnya tetapi juga menunjukkan kesiapan jaringan yang ada untuk mendukung 5G dan ekosistem untuk membangun Internet of Things (IoT). "Demonstrasi hari ini dengan XL Axiata juga menandai sebuah tonggak penting dalam mewujudkan visi pemerintah Indonesia untuk Digital Indonesia di tahun-tahun mendatang," katanya.

Persiapan
Dian menambahkan, bahwa inovasi teknologi akan terus berkembang dengan cepat. Karena itu, XL Axiata juga harus cepat menyesuaikan diri dengan melakukan berbagai persiapan di segala aspek baik teknis maupun bisnis, termasuk kesiapan ekosistem untuk infrastruktur, sumber daya manusia, dan juga pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat teknologi 5G guna mendukung dan memberikan kemudahan aktifitas kehidupan masyarakat dan dunia bisnis di masa depan di Indonesia.

Berbagai persiapan yang sudah dilakukan XL Axiata, sebagai  bagian dari tahapan untuk mengimplementasikan teknologi 5G nantinya, diantaranya adalah:

1).Spektrum, XL Axiata sudah menerapkan berbagai penerapan sejumlah teknologi guna meningkatkan/mengoptimalkan pemanfaatan spektrum mulai dari Carrier Aggregation(CA), License Assisted Access (LAA), dan kini Modulasi LTE 256 QAM. XL sudah mulai menerapkan teknologi 4.5G 4x4 MIMO. 2.) Core : XL Axiata sudah melakukan konvergensi jaringan dan IT dengan menerapkan teknologi Network Functions Virtualization (NFV). 3.) Transport, XL Axiata terus melakukan perluasan jaringan tulang punggung (back bone) fiber optik yang menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. 4.) Ekosistem, XL Axiata juga terus secara aktif mendorong pemanfaatan akses Internet Wireless to the home kepada masyarakat, melalui layanan XL Go dan XL Home

Implementasi layanan 5G mensyaratkan koneksi yang mencapai hingga 20 Gbps, delay 1 ms, spektrum bandwitdh yang lebih lebar, jumlah piranti yang tersambung yang sangat banyak, pemakaian daya jaringan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi, serta persyaratan-persyaratan lainnya. Inovasi yang berkelanjutan perlu terus dilakukan untuk mempersiapkan transformasi jaringan XL Axiata menuju 5G ready.

Untuk implementasi di Indonesia, teknologi jaringan 5G ini masih harus menunggu kesiapan regulasi dari pemerintah dan penyetaraan teknologi serta ekosistem secara teknis. Semua hal itu baru akan selesai pada kisaran tahun 2018 - 2020.

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara memprediksi dengan kebutuhan spektrum tinggi, tak seluruh operator dipastikan bisa menggelar layanan 5G. Diperkirakan hanya 4 operator yang bisa menggelar 5G di Indonesia jika melihat alokasi frekuensi yang dimiliki. (Baca: Dampak 5G)

Mengacu standar World Radiocommunication Conference (WRC) kemungkinan alokasi 5G ada di 28GHz. 500MHz merupakan lebar pita minimal yang diperlukan untuk menggelar 5G secara optimal.

"Total ada 2GHz yang sama dengan 2.000MHz dan kalau dibagai 500MHz akan ada empat operator saja," tuturnya.(dn)

Baca Juga: